✨18- People come...

5.6K 409 9
                                    

Jangan lupa streaming Mentari, Mekar, Mengapa, Bugati, Kisah, dan Berbenak🤍

Semoga gak ngerasa bosan yaa sama ceritanya. Kalau mau ngasih saran dan masukan untuk part kedepannya boleh bgtt yaa! DM atau Komen

✨✨✨

Rony memperbaiki posisi dasinya, derap langkah Rony terdengar begitu tegas dengan tempo yang teratur menyapa lantai marmer salah satu hotel bintang 5 yang menjadi tempat pilihan rapat kali ini diadakan.

"Ini pertemuan sama Zero Company kan?"Tanya Rony melirik ke arah Dimas

"Iyaa, membahas soal kerja sama untuk project baru kita. Zero Company siap berinvestasi"

Rony menganggukan kepalanya mengerti, ia memasuki ruang rapat yang sudah ditentukan. Pandangan Rony jatuh kepada seorang wanita yang kini sudah berdiri dihadapannya memberi senyuman sambutan, dengan dua orang pria di belakangnya berdiri layaknya bodyguard.

"Elea Lavanya Addar"

Rony memandang sejenak uluran tangan wanita bernama Elea itu. "Rony Emerald"

Rapat kali ini di dominasi oleh Rony yang menjelaskan beberapa point penting dalam pelaksanaan project perusahaan kedepannya. Sesekali mendapat pertanyaan dari Elea, yang tentu saja dapat dijawab dengan baik oleh Rony.

Rony memandang jam tangan yang melingkar pada tangan kirinya. Sudah kurang lebih satu jam ia menghabiskan waktunya di ruang rapat ini.  "Saya pikir untuk hari ini tidak ada lagi yang akan kita bahas. Saya pamit duluan"

"Rony"

Panggilan itu berhasil menghentikan pergerakan Rony. Tidak, bukan hanya Rony tapi Dimaspun yang mulanya ingin melangkah keluar harus berhenti dan menoleh ke arah Elea.

Rony hanya memandang Elea tanpa jawaban, hanya kedua alisnya terangkat seolah bertanya.

"Incase mungkin suatu saat gue butuh atau mungkin mau nanyain sesuatu about this stuff. Sedikit lancang tapi gue boleh minta nomor handphone lo?"

Rony yang awalnya hanya menolehkan kepalanya, kini memutar tubuhnya sepenuhnya menghadap Elea kedua tangannya ia masukan ke kantong celananya menatap wanita dihadapannya ini dengan tatapan ntah bagaimana menjelaskannya. kaget? tidak percaya?

Lancang sekali bukan sedikit lancang. Pikir Rony.

Rony tersenyum tipis sangat tipis sampai siapapun tidak tahu apa arti dari senyuman itu.
"Saya pikir ini masih dalam waktu kerja Ms. Elea, dan untuk nomor yang anda minta, anda cukup menghubungi PA saya jika ada keperluan dengan saya. Permisi"Tutur Rony lalu kembali melanjutkan langkahnya disusul Dimas. 

"She likes you"Bisik Dimas kini menyamakan langkahnya dengan Rony begitu sudah berada cukup jauh dari ruangan tempat rapat.

"Everybody likes me, gak cuman dia"

Rony tidak bodoh, bahkan siapapun yang mendengar atau melihat kejadian itu bisa menyimpulkan hal itu dengan baik semuanya rasanya terpancar begitu jelas.

Dimas menghela nafas mendengar jawaban Rony yang terkesan percaya diri namun memang benar adanya.

"Dia emang CEO baru ya?"Tanya Rony kini menoleh ke arah Dimas yang baru saja menyalakan mesin mobil. Sependek pengetahuannya CEO Zero Company seumuran Papanya.

Dimas menggeleng memandang Rony dari spion depan. "Utusan perusahaan. Pak Willy masih CEO ZeroCompany"

Alis Rony bertaut, otaknya sibuk mencerna apa yang sedang terjadi sekarang.  "Terus kenapa dia? Pak Willy gak di Indo?"

Soulmate• S&RWhere stories live. Discover now