✨11- Who fell first?

6.2K 468 31
                                    

Karena kemarin aku lupa update lagi, jadi seperti biasaaa~ hari ini aku bakal update 2 part. Part yg untuk kemaren dan part untuk hari ini😀

gile ini salah satu part terpanjang sihh awas aja kagak ada yg komenn😠

Jangan lupa streaming Mentari, Mekar, Mengapa, Bugati, Kisah dan Berbenak ya🤍

✨💫✨

"Gue mau nembak Salma"

Rony membuka percakapan serius. Sekarang Rony berada di apartment milik Naren, tidak ada janji sebenarnya hanya saja Rony sepertinya membutuhkan teman untuk bercerita juga memberikan ia masukan.

Meskipun sepertinya ia tidak boleh terlalu berharap banyak kepada Naren.

"Mati dong nyet"Jawab Naren masih fokus kepada layar ponselnya.

Benarkan? Tidak ada yang boleh menaruh ekspetasi tinggi terhadap Naren.

Rony yang awalnya masih berkutat dengan handphonenya kini menoleh ke arah Naren.
"Jangan sampe lo yang gue tonjok ya"

"Lagian bahasa lo nembak, tanpa lo nembak juga bakal jadi istri"Ucap Naren kini menaruh ponselnya dengan tujuan akan serius menanggapi pembahasan Rony.

"Gue pengen biar lebih official aja dari gue dan dia, bukan karena tuntutan perjodohan"

Naren mengangguk, tangannya terulur membuka sekaleng soda yang sudah ia siapkan untuknya dan Rony.

"Tapi jujur gue masih kaget lo lempeng-lempeng aja sama perjodohan, biasanya lo nolak se-nolak nolaknya"Ujar Naren sebelum meneguk sodanya.

Naren memang sosok teman dan sahabat Rony yang bisa mendapat julukan best friend since day one. Keakraban kedua orang tua Rony dengan kedua orang tua Naren berhasil membuat kedua pria ini berteman dengan baik sejak kecil sampai detik ini. Naren tahu persis sudah berapa banyak cewek yang dijodohkan kepada Rony dan tidak ada satupun yang berjalan sesuai rencana. Kalau bukan Rony yang menolak mati-matian dengan segala caranya, ya pihak wanita tidak kuat dengan sikap Rony.

"Biasanya cuman kemauan bokap, ini nyokap juga minta"Jawab Rony berterus terang apa adanya.

Kelemahan teratas Rony adalah Nyokap.

"Tapi perasaan lo ke Salma?"Tanya Naren.

Pertanyaan yang harusnya menjadi poin utama dalam pembahasan serius malam ini, pertanyaan yang menjadi dasar dari segala rencana Rony.

Rony mengangguk dengan mantap.
"Ada, gue udah memastikan itu"

Naren menganggukan kepalanya, namun Rony bisa tahu ada keraguan diekspresi Naren.

"Dudee, gue gak mungkin ada pikiran mau nembak atau apalah namanya itu kalau gue gak punya perasaan"

Naren mengangkat kedua bahunya.
"Mana tahu lo belum move on"

"Orang waras mana yang udah diselingkuhin malah gak move on?"

"Tapi lo udah bener-bener yakin kan?"Tanya Naren.

Rony mengangguk yakin tanpa ragu.

"Ron, tahapan lo sama Salma ini ibaratnya udah jalan lurus, sisa lo berdua aja. Karena dari perjodohan itu artinya restu udah lo kantongin. Jadi kalau emang selama masa pendekatan lo dan dia gak ada rasa satu sama lain mending mundur sekarang,

"Pernikahan itu seumur hidup dan seumur hidup itu lama kalau dihabiskan dengan orang yang salah"

"Gue udah mikir dengan mateng, segala konsekuensi dan lainnya. Di umur kita segini gak ada waktu buat wasting time ke hubungan yang gak tearah man. Gue juga cuman bakal jujur soal perasaan gue ke Salma, gue gak mungkin maksa dia untuk say yes kalau dia ngerasa nggak"

Soulmate• S&RWhere stories live. Discover now