Chapter 16

3 2 0
                                    

Hari itu rumah sangat ramai dikunjungi orang-orang yang melaksanakan tahlil untuk upacara peringatan kematian tujuh hari Ulfa. Yuna duduk dengan manis di sofa ruang tengah. Bi Ina melarangnya membantu sehingga Yuna menganggur. Dia juga tak bisa menyapa rekan bisnis Vian atau pun tetangga karena tak mengenal siapa pun. Harusnya Yuna mengundang Wanda biar dia nggak kesepian begini, tapi cewek itu menolak. Dia bilang kalau weekend begini kafenya sangat ramai dan dia tidak bisa datang. Alhasil Yuna ngenes banget karena nggak ada yang bisa diajak ngobrol. 

Yuna termenung. Dia tak bisa merasa sedih. Dia sama sekali tak bisa mengingat apa pun tentang gadis bernama Ulfa, keponakan suaminya itu. Mungkin dia wanita yang sangat baik sehingga ada begitu banyak orang yang hadir untuk mendoakannya hari ini. Dari ruang tengah terlihat kolam renang, sosok Zaki muncul di sana.

Yuna diam-diam menatap mantan pacarnya itu. Pria itu berdiri di tepi kolam. Dia tak ikut bertahlil bersama Vian dan para tetangga. Dia itu menyalakan roko lalu berdiam diri di depan kolam sambil menatap kosong tempat itu. Mungkin dia sedang mengingat kenangan bersama istrinya. Mungkin dia belum dapat menerima kenyataan bahwa istrinya telah tiada. 

Sampai saat ini Yuna belum dapat menerima kenyataan bahwa dia Zaki putus begitu saja. Tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia bisa jatuh cinta dan bahkan menikah dengan pria selain Zaki. Namun waktu dua tahun ternyata mengubah segalanya. 

Katanya hati manusia itu begitu rapuh dan mudah dibolak-balikkan. Suatu hari orang yang kamu cintai bisa menjadi musuhmu. Sebaliknya orang yang kamu benci bisa menjadi saudaramu. Sekarang Yuna menyadari kebenaran dari kalimat itu. Dia dan Zaki sepenuhnya menjadi orang lain. Sementara Vian yang terasa begitu asing tiba-tiba saja menjadi suaminya. 

Namun apa yang terjadi dalam dua tahun itu sehingga akhirnya dia berpisah dengan Zaki? Yuna sungguh ingin tahu, tapi tidak bagi Zaki. Pria itu ingin menutup lembaran lama mereka dan melupakan segala kenangan yang pernah ada. Apakah memori di antara mereka begitu tidak berharga dan menyakitkan sehingga Zaki bahkan tak mau membicarakannya?

Masa lalu yang menyakitkan, itulah mungkin alasan mengapa Zaki tak ingin mengungkit tentang mereka. Sayangnya tidak bagi Yuna. Bagi Yuna hubungan mereka bukanlah masa lalu. Bagi Yuna baru kemarin dia memesan undangan pernihakan dengan Zaki. Lalu tiba-tiba saja dia dibangunkan dari mimpi indah itu dan dihadapkan pada kenyataan yang keras, bahwa mereka telah berpisah.

Yuna teringat pada kata-kata pria itu di telepon kemarin dan juga perlakuannya pada Yuna saat mereka bertemu tadi. Zaki bersikap sangat dingin padanya. Bahkan, Zaki tak mau menatap matanya saat mereka sekadar bertegur sapa. Pria itu benar-benar telah menghapus Yuna dari dalam hatinya. Dada Yuna serasa remuk menyadari hal itu.

Yuna melihat seorang wanita cantik berambut panjang dan lurus dengan long dress warna ungu menghampiri Zaki dan menyapanya. Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi Yuna bisa melihat dengan jelas bahwa Zaki menangis. Wanita bergaun ungu itu tercengung, seperti orang linglung. Tubuhnya terlihat kaku. Dia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Bahunya tampak bergetar naik turun. Siapa wanita cantik itu? Mungkinkah teman Ulfa?

"Yuna." 

Yuna terperanjat saat namanya tiba-tiba dipanggil. Vian muncul di sampingnya dan menepuk bahunya. "Kalau kamu capek, istirahat saja di kamar," kata suaminya itu.

"Aku nggak apa-apa kok," kata Yuna sambil tersenyum. Dia menunjuk si wanita yang sedang bersama Zaki. "Itu siapa, Ti?" tanya Yuna.

Vian menatap wanita itu dan terkesiap. Dia segera menghampiri pintu geser, membukanya dan memanggil nama wanita itu. "Tania!"

Wanita bernama Tania itu terkejut, dia seketika menyerbu masuk dan memeluk Vian dengan erat.

"Paman ... Ulfa ... Ulfa...." 

Wanita itu terisak-isak dalam pelukan Vian. Vian tertegun. Matanya berkaca-kaca, tetapi dia hanya bergeming sembari menepuk-nepuk punggung wanita asing itu. 

Yuna tertegun, apa yang wanita itu lakukan? Kenapa dia tiba-tiba memeluk suami orang seperti itu? Siapa wanita itu sebenarnya?

***

Votes dan komen ya guys...

Back Cover of MemoryWhere stories live. Discover now