15

4.2K 254 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

.


"K-kesempatan apa?" Jawab Al gugup.

Abimanyu menunduk setelahnya ia menggenggam tangan sang anak lembut, "Maafkan daddy yang selama ini mengabaikanmu, maaf daddy tidak pernah menanyakan bagaimana hari-hari mu, maaf tidak bisa menjadi daddy yang baik"

Dengan mata yang sudah berkaca-kaca Al membalas genggaman Abimanyu dengan tangan yang bergetar, "Daddy t-tidak sedang bercandakan? Daddy tidak membenci Al l-lagi?" Ucap Al yang masih tidak percaya dengan semua ini.

"Daddy tidak bercanda, daddy benar-benar minta maaf nak...

Apakah kau mau memaafkan daddy mu yang bodoh ini?"

Mendengar penuturan Abimanyu membuat Al merasa senang, akhirnya.. akhirnya daddy nya itu melihat kearahnya, akhirnya ia bisa dekat dengan daddy nya lagi.

Airmata yang sedari tadi ditahan meluncur dengan sendirinya.

Menangis sejadi-jadinya karena merasa senang biarlah ia dikatakan cengeng Al tidak peduli yang terpenting daddy nya sekarang sudah tidak membencinya lagi.

Melihat anaknya itu menangis membuat Abimanyu kalang kabut apakah ia salah bicara? Dengan sigap ia membawa tubuh kecil Al kedalam pelukannya.

Mengusap punggung sempit itu dengan lembut, sambil mengucapkan kata-kata penenang agar sang anak berhenti menangis.

Al yang masih menangis mengeratkan pelukannya pada Abimanyu, pelukan ini sudah lama tidak ia rasakan dan sekarang ia mendapatkannya lagi.

Cukup lama akhirnya Al berhenti menangis dan hanya menyisakan isakan kecil.

Merasa Al yang sudah tidak menangis lagi abimanyu menunduk untuk melihat wajah anaknya itu.

Dapat ia lihat wajah Al yang memerah dengan mata yang sembab, ahh sangat menggemaskan.

"Sudah hm?" Ucap Abimanyu menghapus jejak airmata Al.

Al mengangguk lalu menatap kearah Abimanyu yang sedang tersenyum tulus padanya, melihat itu entah kenapa Al malah melengkung kan bibirnya dan menangis kembali.

Lagi-lagi Abimanyu dibuat kalang kabut dengan Al yang kembali menangis itu.

⚘️⚘️⚘️

Di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda, terdapat seorang pemuda yang terlihat lesu memainkan makanan di depannya tanpa niatan untuk  memakannya.

A Real DreamWhere stories live. Discover now