13

5.4K 366 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

.


Saat pulang dari sekolah, Edwin langsung menuju rumah sakit, untuk pulang terlebih dahulu sekedar berganti pakaian pun tidak karena ia merasa khawatir saat diberitahu Abimanyu kalau Al saat ini sedang demam.

Edwin sempat mampir ke minimarket untuk membelikan adiknya susu dan buah-buahan. Kini Edwin sedang berjalan menuju ruang inap sang adik.

Edwin masuk dan melihat Al yang sedang tertidur dalam gendongan daddy nya, "rupanya kau, kenapa tidak mengganti pakaianmu dulu" ucap Abimanyu ketika melihat keberadaan anak ketiganya itu.

"Aku mengkhawatirkan Al jadi aku langsung kesini" jawab Edwin sambil meletakkan makanan yang ia beli tadi.

Mendengar jawaban sang anak Abimanyu merotasikan matanya, "Baiklah karena kau sudah datang, daddy akan pergi ke kantor, jaga adikmu"

"Tanpa daddy suruh pun aku akan menjaga Al" lagi-lagi Abimanyu merotasikan matanya, anaknya ini benar-benar membuatnya kesal.

Lalu Abimanyu memberikan Al yang sedang tertidur kepada Edwin dengan hati-hati, setelah itu ia segera pergi menuju kantor nya.

"Kenapa abang baru sadar sekarang kalau kamu itu semenggemaskan ini" ucap Edwin sambil mencium pipi Al yang berisi.

Merasa ada sesuatu yang mengganggu tidur nya Al pun terbangun, hal pertama yang Al lihat adalah Edwin yang sedang menatapnya lembut.

"Abang"

"Iya ini abang, apa abang mengganggu tidurmu?" Tanya Edwin merapikan rambut Al yang berantakan.

"Daddy dimana?" Al menghiraukan pertanyaan Edwin dan malah bertanya keberadaan sang daddy, sebab tadi ia tidur dalam gendongan Abimanyu namun saat ia terbangun malah bersama Edwin.

"Daddy pergi ke kantor, kamu tau bukan daddy itu seorang CEO jadi tidak bisa meninggalkan pekerjaannya terlalu lama"

"Al mau sama daddy" lirih Al

"Jadi adek ga mau sama abang?" Tanya Edwin sedikit kecewa saat adiknya lebih memilih Abimanyu, heii! Yang terlebih dahulu dekat dengan Al adalah dirinya kenapa bisa si tua itu yang dicari. Ia kan jadi cemburu.

Al menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan sang abang, "Engga gituu, Al mau sama abang tapi mau sama daddy juga" ucap Al yang hampir menangis. Saat sakit begini Al akan menjadi manja dan juga cengeng.

"Iya iya udah jangan nangis gini, nanti jika tidak ada lagi urusan daddy akan kesini"

"Sekarang adek tidur lagi ya atau mau makan buah? Tadi abang sempat beli saat mau kesini" Ucap Edwin sambil membenarkan posisi Al dalam gendongan nya.

"Al mau makan buah" jawab Al sedikit antusias.

Edwin terkekeh gemas, membawa Al kearah brankar dan mendudukkan Al dipangkuannya, "adek mau buah apa?"

"Al mau buah anggur abang!" Edwin mengangguk, mengambil buah anggur yang ia beli tadi lalu memberikan nya kepada Al.

"Mau abang suapi?" Tawar Edwin

"Nda usah Al bisa sendirii" jawab Al yang sudah memakan anggur nya.

"Baiklah"

⚘️⚘️⚘️


Setelah berbincang dengan Hans dan membuat kesepakatan, Ayyara segera pulang. Saat di ruang keluarga Ayyara melihat Chris yang teryata sudah pulang, dengan senang hati ia pun menghampiri abangnya.

"Abang kapan pulangnya" ucap Ayyara ketika sampai disamping Chris.

"Tidak terlalu lama sebelum kamu pulang, Ayya kenapa mansion ini sangat sepi dimana yang lain?" Tanya Chris bingung karena saat ia pulang tadi tidak ada siapapun kecuali maid dan bodyguard yang berjaga.

"Huhh, daddy sama abang Ed pergi, jadi dari kemarin Ayya kesepian tau" jawab Ayyara dengan memanyunkan bibirnya.

"Pergi? Pergi kemana mereka" Tanya Chris lagi dengan tangannya mengelus surai Ayyara menenangkan gadis itu yang sedang merajuk.

"Ayya juga ga tau abang, saat Ayya tanya sama maid mereka bilang daddy sama abang Ed pergi menjenguk Al"

"Menjenguk Al? Apa yang terjadi" batin Chris

"Daddy juga ga biasanya ninggalin Ayya sendirian begini, apa daddy udah ga sayang sama Ayya lagi?" Ucap Ayyara dengan mata yang berkaca-kaca.

Mendengar perkataan sang adik Chris membawa Ayyara kedalam pelukannya, "stthh, kenapa bilang gitu hm?, semuanya sayang sama kamu jadi jangan bilang gitu ya"

"T-tapi hiks.. abang Ed udah ga sayang sama Ayya lagi hiks.."

"Udah kan masih ada abang, daddy dan bang Arsen, kami menyayangi mu" ucap Chris sambil mengusap punggung Ayyara yang sedang menangis.

Ayyara mengangguk membenarkan ucapan Chris, tak ada Edwin di sisinya tidak masalah masih banyak orang yang menyukainya.

"Sekarang kamu ganti baju ya habis itu istirahat" ucap Chris menghapus air mata adiknya.

"Oke abang" jawab Ayyara lalu mencium pipi Chris sekilas lalu pergi menuju kamarnya. Chris pun hanya menggelengkan kepalanya melihat kepergian Ayyara.

Chris kembali teringat dengan perkataan Ayyara bahwa daddy dan adiknya itu sedang menjenguk Al, ia jadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

Ia pun menelfon orang kepercayaannya untuk mengetahui apa yang terjadi,  "cari tau apa yang terjadi terhadap Alyendra kemarin" tanpa menunggu balasan Chris langsung mematikan panggilannya.

Chris menghela nafas memilih pergi menuju kamarnya untuk istirahat sambil menunggu informasi yang ia cari.

________
______

Malamnya orang kepercayaan Chris mengirimkan file berisi informasi yang Chris cari. Chris membuka file tersebut dan betapa terkejutnya ia saat tau bahwa daddy dan Edwin menjenguk Al yang sedang berada dirumah sakit dan yang lebih membuat Chris terkejut adalah Al masuk rumah sakit akibat mendapatkan kekerasan fisik saat disekolah.

Mengetahui hal tersebut Chris mengepalkan tangannya, "Berani sekali bajingan itu melukai keluarga Smith" ucap Chris dingin, ya walaupun ia dan keluarganya sering mencaci dan mengabaikan Al tapi mereka tidak pernah bermain tangan atau apapun yang berbau kekerasan.

Dan siapapun yang berani mengganggu atau melukai bagian dari Smith baik keluarga sendiri maupun orang lain mereka akan menderita, "heh, tidak seru sekali" ucap Chris ketika diberitahu bahwa sih pelaku sudah ditangani oleh daddynya.

Chris ingin menelfon Edwin menanyakan dimana rumah sakit yang Al tempati, namun karena hari yang sudah agak larut dan ia juga yang sedikit lelah Chris mengurungkan niatnya dan memilih untuk tidur, besok saja ia akan menanyakan nya sambil menjenguk Al.




























TBC

A Real DreamWhere stories live. Discover now