04

6.4K 419 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.


.

.

.


.

Bel istirahat berbunyi, siswa-siswi mulai berhamburan keluar kelas ada yang menuju kantin, perpus, dan ada juga yang hanya diam di kelas seperti yang dilakukan Al sekarang ini.

Al hanya diam di kelas sendirian, teman sekelasnya sudah keluar menuju kantin Ayyara pun sudah pergi bersama Edwin dkk yang menjemput nya tadi.

"Huhh Al bosen" ucap Al sambil menidurkan kepalanya di meja. Ia sungguh bosan sendirian begini, Al tidak mempunyai teman satupun karena tidak ada yang mau berteman dengannya.

"Apa Al ke taman aja ya" mendapat ide yang bagus Al segera pergi menuju taman yang berada di belakang sekolah, taman itu sangat cantik tapi tidak banyak orang yang mau kesana hanya beberapa saja.

Saat sampai di taman sekolah Al duduk di bawah pohon yang tampak rindang disana juga sangat sejuk. "Wah disini sejuk banget" ucap Al sambil tersenyum senang. Karena merasa nyaman tak sadar Al tertidur dengan posisi bersandar di batang pohon.

__________
__________

"Abang Ed mau kemana?" Ucap Ayyara bingung saat abangnya itu tiba-tiba meninggalkan nya lagi di kantin tanpa sepatah kata pun. Teman Edwin yang melihat kepergiannya itu pun ikut bingung. "Heii Edwin mau kemana kau!" Teriak salah satu teman Edwin yang bernama Reza.

Edwin hanya diam tidak menanggapi pertanyaan adik dan temannya itu ia terus berjalan ke arah taman belakang untuk menenangkan pikirannya, perkataan Gio tadi membuatnya merasa terusik dan juga ia kesal saat Al dekat dengan temannya itu. Tapi kenapa ia merasa kesal? Hal itulah yang membuat Edwin terusik.

Saat sampai di taman Edwin melihat seseorang yang sepertinya sedang tidur? Penasaran siapa yang sedang berada dibawah pohon itu, Edwin menghampiri seseorang itu. Ketika sudah dekat Edwin tertegun ternyata seseorang yang tertidur itu adalah orang yang mengusik pikiran, siapa lagi kalau bukan Alyendra.

Melihat itu Edwin ikut duduk disamping Al sambil menatap wajah polos yang selama ini ia benci dengan lamat, ia baru sadar bahwa wajah Al sangat lucu apalagi saat sedang tertidur seperti ini. Tiba-tiba saja tangan Edwin terangkat dan mengusap pipi Al dengan pelan, ntah kenapa hatinya merasa senang saat mengusap pipi Al yang lembut dan berisi itu.

Al yang merasa ada sesuatu yang menyentuh pipinya merasa terganggu dan membuka matanya, ketika membuka mata Al di buat kaget bukan main. Bagaimana tidak kaget ketika melihat abangnya sedang menatapnya dengan lamat dan sesuatu yang menyentuh pipinya itu adalah tangan abangnya!!

A Real DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang