Bersama

432 4 0
                                    

Mama Erlin dan Papa Rino bahagia karena ia akan mendapatkan cucu kedua, Mama Erlin sangat menjaga putrinya itu ia ingin menebus kesalahannya dulu ia mengabaikannya namun sekarang ia akan menjaganya seperti saat ia menjaga kedua anaknya.

Sebelum tidur Mama Erlin memberikan susu hamil untuk Brigitha, Brigitha yang heran pun menerimanya sungguh Samuel bahagia ketika ia berada di keluarga istrinya.

"Makasih Tan eh Ma-MaMa, Mama duduk aja sini" Brigitha mencoba menerima keluarganya walaupun ia masih merasa asing disini, ia memang merindukan keluarga tapi kenapa harus seperti ini.

"Sudah berapa bulan sayang" tanya Mama Erlin ia mengelus perut putrinya itu, lima bulan besar sekali seperti saat ia hamil Brigitha yang memasuki delapan bulan.

"Lima bulan Ma,udah dua puluh mingguan"

"Selamat ya sayang, anak pertama selalu dinantikan semoga nanti cucu Mama sama anak Mama sehat semua"

"Githa lahiran Mama menginap dirumah ya Ma, sampai bayi kita berumur satu tahun setidaknya " Samuel mencoba menawarkan hal itu.

"Tentu nak, Mama akan menginap disana"

Deanda gadis kecil yang berusia dua belas tahun itu, menatap wajah cantik tantenya kenapa mirip dengan Opa dan Papanya.

"Kenapa Tante Githa mirip sama Papa dan Opa ya" tanyanya

"Hai sayang, sini duduk sama Tante"

Sedangkan Mahesa ia terpesona melihat kecantikan keponakannya ini, jika bukan anak dari kakaknya maka ia akan jadikan kekasih ya kan.

Mereka foto bertiga tentunya Mahesa juga mengunggahnya,banyak yang bertanya siapa gadis itu siapa sangka dia adalah keponakannya.

"Besok aku udah pulang loh Tante, kita gak ketemu lagi" kata Agnes

"Iya nih kalau Tante main kesana boleh gak" tanya Mazaya

"Tentunya boleh dong Om Mahesa juga ya"

Sedangkan kini Brigitha dan Samuel sedang berada di kamar,  Brigitha duduk di ranjangnya ia bersandar karena pinggangnya sudah terasa remuk.

"Papa gak sabar menunggu empat bulan lagi sayang, kamu sehat selalu ya sayang" Samuel menyibakkan daster yang Brigitha kenakan,ia menciumi perut buncitnya Brigitha.

Apakah Samuel se bucin ini dengan bayi mereka, hingga setia hari ia menciumi perutnya, bahkan jika tidur ia selalu memeluknya mengelusnya juga, dulu saat Agnes lahir Samuel masih bocah yang tidak tau apa-apa, bahkan saat Dara hamil ia mengabaikannya hingga lahirlah putri kecilnya.

"Perut kamu keras banget ya sayang, pasti berat ya" tanya Samuel

"Gpp berat sembilan bulan Mas, nanti aku pasti rindu saat mereka masih di dalam perutku"

"Gemas sekali lihat perut buncit kamu sayang, jadi gak sabar setelah si kembar lahir perut kamu buncit lagi"

"Apa sih, nunggu si kembar berusia lima tahun baru mempunyai adik lagi, gak mau langsung"

"Rezeki gak bisa di tolak sayang"

Tiba-tiba handphone Samuel berbunyi Laura menelfon,ia segera menerima telfon itu di balkon kamar, Brigitha akan membuat Samuel mematikan telfonnya secara tiba-tiba.

Brigitha memeluk Samuel dari belakang, hingga perut buncitnya mengenai pinggang Samuel, Samuel langsung saja berbalik lagi dan memeluknya, bahkan Brigitha juga mencium bibir Samuel, Samuel langsung mematikan telfonnya itu, membuat Laura kesal.

"Kamu menggoda ku hmm, sayang jangan menggoda ya aku gak mau menyakiti kamu dan anak kita"

"Tapi aku pengen Mas, aku mau minta siapa kalau bukan kamu" semenjak hamil nafsu Brigitha semakin menggebu-gebu, padahal dulu jika diajakin berhubungan ia selalu menolaknya.

"Kamu yakin hmm, nanti nangis bilangnya sakit"

"Anak kamu yang mau dijenguk Papanya "

"Baiklah ayo sayang"

Samuel mencium bibir Brigitha dan turun ke lehernya,lagi dan lagi Samuel meninggalkan bekas meras di lehernya.

"Mas Ahhh"

Samuel segera memasukkan miliknya dengan berhati-hati ia takut menyakiti bayinya " kenapa kamu sempit sekali sayang ahhh"

"Sshhh Ahhh Mas perdalam "

"Sebut namamu baby"

"Sam ahhh perdalam lagi"

"Sayang enak banget kamu aku ingin minum susu tapi dari pabriknya langsung"

Apalagi remasan di payudara Brigitha membuatnya langsung terasa nyeri, ASI-nya sudah mulai lancar, hingga membuat nyeri Samuel pun mengisapnya ya itu membuat terasa lebih ringan tidak se sakit tadi.

"Sshhh Mas Ahh, lagi Mas"

"Terimakasih sayang, sayang asi kamu rembes kebanyakan deh kamu produksinya"

"Gara-gara kamu remas tadi Mas, tanggungjawab mas lihat deh bajuku basah kan"

"Vitamin ini sayang, katakan jika sakit ya" layaknya seorang bayi yang sedang menyusu kepada ibunya,kini Samuel sedang menyusu kepada Brigitha, nyeri tapi agar mengurangi rasa sakitnya.

Hingga keesokan paginya, mereka masih melakukannya lagi dan lagi, mereka turun dengan rambut keduanya yang masih basah, Brigitha menutupi bekas merah di leher dan dadanya menggunakan foundation, agar tidak ada yang curiga.

Brigitha meringis kesakitan, payudaranya teras nyeri lagi lihatlah rembes lagi, Samuel langsung tanpa basa-basi, Brigitha akan mencari bayi yang mau meminum ASI-nya jika menunggu kelahiran bayinya akan lama juga.

Dan kebetulan ada teman Bang Bagas yang kerumah, dia baru saja kehilangan istrinya, istrinya meninggal saat melahirkan putranya, Brigitha menggendongnya ketika haus Brigitha mencoba memberikan ASI-nya dan ternyata ia sangat lahap, walaupun agak nyeri Brigitha bahagia.

"Ini Bang dia tidur habis aku beri asi" Brigitha memberikan Devano kepada Fito, Devano tampan seperti Fito ya,tapi sayang sekali ia harus kehilangan Mamanya.

"Kebetulan saya mencari ibu susu untuk dia"

"Oh ya, kebetulan dong"

"Tapi adikku sudah menikah dia juga lagi hamil, besok juga mereka akan pulang"

"Jika belum menikah Gue mau bertanggungjawab bro, ya gpp adik Lo juga cantik banget"

"Dasar peak, dia udah nikah awas aja Lo macem-macem "

Fito melihat Samuel, ngapain Samuel disini apa dia keluarga Bagas juga.

"Ngapain Samuel, disini" tanya Foto

"Lah dia suami adik gue brengsek "

"Adik Lo yang barusan ngasi ASI-nya ke anak gue, serius Samuel adik ipar Lo "

"Kenyataannya gitu, emang kenapa sih"

"Secara Samuel itu orang kaya raya nomer dua se dunia, bahkan gak juga itu dia pengusaha mud yang sukses,cabang usahanya dimana-mana bahkan kekayaan gue gak bisa menandingi dia"

"Baru tau gue ,tapi beruntunglah adik gue bersama dia selama ini gue mencari keberadaan adik gue, dan hasilnya tetap gak ketemu Samuel yang membawanya kesini"

"Hah yang bener aja, kok bisa adik Lo hilang"

"Dia dibuang Mama dan Papa dulu, ya mungkin karena ekonomi sulit ya mempunyai dua anak bagi mereka beban, eh tapi tiga tahun kemudian Mama hamil kembar juga dan saat itu ekonomi keluarga kita sudah stabil"

"Buset selama dua puluh tiga tahun Lo diem aja, tanpa bertanya dimana adik Lo"

"Ya Lo tau sendiri,gue cuma bocah SMP yang gak tau apa-apa pas itu"

Istri Kecil DaddyWhere stories live. Discover now