ᵕ̈ ZAS:008 ᵕ̈

4.3K 481 21
                                    

Thank you for 5rb pembacanya😌🙏💕

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

"Hah hah ugh" Zhakary meremas dada nya saat merasakan dadanya semakin sakit dan dirinya tidak dapat bernafas.

Zhakary mencoba untuk terus berjalan ke kamar nya dengan bertopang pada dinding. Melihat kedepan hanya tinggal beberapa langkah lagi ia sampai di depan kamarnya.

Melangkah kan kakinya perlahan berusaha mencapai pintu kamarnya. Setelah sampai cepat-cepat Zhakary membuka pintu itu.

Saat ingin melangkah kan kakinya memasuki kamar, Zhakary menggertak kan giginya kala merasakan bahwa perutnya ikut berulah. Sakit sekali.

"Uhuk... Uhuk" darah keluar bersamaan ketika Zhakary terbatuk. Pandangan Zhakary kian memburam. Kepalanya begitu sakit. Dan udara disekitarnya seperti menghilang.

Zhakary sudah tak mampu menjaga kesadaran nya lagi. Ia merebahkan tubuhnya dilantai pintu kamar nya, dengan perlahan Zhakary menutup matanya ketika merasakan kesadaran kian menghilang.

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

Pagi menyinsing, menggantikan bulan dengan matahari. Di sebuah kamar mewah seorang gadis cantik terlihat menikmati teh nya dengan tenang ditemani oleh pemandangan taman bunga matahari yang indah.

"Adik ya?" Gumam gadis tersenyum dengan bibir yang tersenyum tipis.

Gadis itu memejamkan matanya sambil menyesap tek krisan nya. Meresapi setiap rasa yang ada di teh tersebut.

Tiba-tiba sebuah burung merpati putih hinggap di jendela nya. Dikaki merpati tersebut terdapat sebuah gulungan kertas, yang kemudian diambil oleh gadis itu.

Setelah kertas tersebut diambil, merpati itu kembali terbang meninggal kan kamar si gadis tersebut. Sedangkan gadis tersebut tersenyum lebar kala melihat isi dari kertas tersebut.

"Aku tidak sabar untuk menunggu lebih lama lagi. Hihihi" kekeh nya sambil menulis kalimat tersebut di kertas.

Kertas itu kemudian di gulung dan diikat kan di kaki burung elang kuning, miliknya. Elang tersebut kemudian pergi mengantarkan pesan sang majikan ke suatu tempat.

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

Zhakary secara perlahan membuka matanya kala cahaya matahari menyinari tepat di wajahnya. Ia kemudian mengerjap kan matanya ketika rasa pusing kembali datang.

Zhakary mendudukkan dirinya dan menatap sekitar. Ia ingat, semalam rasa nya seperti ia akan mati saking sakitnya. Tapi sekarang hanya tingga rasa pusing di kepalanya saja.

Ini lah kenapa Zhakary berharap bahwa jangan sampai semua Zhakary yang adi semesta mengalami hal yang sama sepertinya. Dulu(kehidupan pertama) dirinya memiliki jantung lemah bawaan dari lahir, tapi hal tersebut terlambat disadari oleh keluarga nya hingga tubuhnya pun mengalami komplikasi penyakit.

Saat disadari oleh keluarga dokter berkata bahwa dirinya mengalami tumor otak, paru-paru nya juga kurang sehat karna dirinya terlalu banyak menghirup asap rokok. Ayah dan kakak laki-laki nya adalah perokok berat. Lambung nya juga bermasalah karna dulu ia sering melupakan jadwal makan nya diakibatkan sibuk oleh pelajaran.

Pada akhirnya karna semua penyakitnya itu ayah dan ibunya kurang menyukai nya karna merasa dirinya terlalu lemah dan merepotkan. Saat dirinya berumur 14 tahun, adiknya pembulian. Adiknya ditusuk oleh sang pembuli hingga salah satu ginjal nya terluka.

𝒁𝒉𝒂𝒌𝒂𝒓𝒚 (𝒁𝒂𝒌𝒂) Where stories live. Discover now