ᵕ̈ZAS: 018 ᵕ̈

2.3K 233 27
                                    

Zhakary memasukkan pena dan beberapa kertas ke dalam tasnya. Ia kemudian mengambil belati yang berada di atas meja dan menyembunyikan nya di paha nya. Dia mengikat nya dengan sebuah kain khusus.

"Tuan muda ini pakaian Anda sudah saya kemas" Tangan kanan ayahnya yang baru Zhakary ketahui namanya itu datang dengan tangan menenteng dua koper.

"Liel apa perlu sebanyak itu?" tanya Zhakary dengan alis mengkerut.

"Saya hanya melakukan nya sesuai perintah yang mulia Archduke" Liel berkata dengan sopan.

"Hah~ kalau kau begitu menurut pada nya, Kenapa tidak menjadi pelayanan nya saja"

Zhakary menghela nafas lelah. Ini di mulai pagi setelah pengenalan anggota keluarga baru. Alih-alih dibangun kan oleh Niel, pelayan peribadi nya. Dirinya malah dibangunkan oleh Liel, tangan kanan Archduke yang beralih profesi menjadi pelayan pribadi nya. Apa sih sebenernya isi kepala sang Archduke itu hingga menyuruh Liel menjadi pelayan pribadinya.

Apa dia sudah gila setelah kembali dari perjalanan bisnis. Apakah otaknya dimakan anjing selama dia dalam perjalanan bisnis. Atau otak nya mengkerut dan mengecil karna kelelahan bekerja, itu sebabnya dia menjadi tidak waras.

Zhakary menghela nafas sekali lagi kemudian bangun dan mulai keluar dari kamar menuju kereta kuda di depan. Diikuti oleh Liel dengan menyeret masing-masing 1 koper di setiap tangan nya.

Di kereta kuda dia hanya melihat Elvis yang sudah lebih dulu sampai dengan dua pelayan pria di sisinya.

"Kakak!" anak itu berkata riang sambil menghampiri Zhakary dan langsung memeluk tangan nya.

"Halo, sudah makan El?" tangan Zhakary ia bawa untuk mengelus rambut adiknya

"Hm sudah"Elvis mengangguk dengan semangat. Terlihat sangat lucu seperti anjing yang sangat patuh.

Zhakary tersenyum lembut dengan tatapan sendu. Pada akhirnya ia bisa mewujudkan keinginan nya untuk memiliki adik yang saling menyayangi. Zhakary jadi teringat tentang adiknya di kehidupan pertama. Adiknya yang sangat ia sayangi namun entah kenapa adiknya tidak menyukai Zhakary.

Zhakary menggelengkan kepalanya pelan satu melihat tatapan khawatir dari Elvis, adik barunya. Sekarang ia sudah punya kehidupan yang lebih baik, tentunya dengan adik yang baik juga. Zhakary sudah tak perlu lagi mengingat kenangan pahit satu itu. Itu hanyalah masa lalu.

Tak lama datang lah kakak keduanya bersama kakak pertama dan Leo. Zhakary baru tau dari Liel bahwa Leo berusia 18 tahun. Itu berarti hanya tinggal sebenar lagi sbelum ia mewarisi bisnis ayahnya--Jack Warren.

Mereka berlima menunggu dalam keheningan, tiga orang lagi yang belum datang. Itu adalah Ayah, ibu, dan Elias.

Tak berapa lama setelah nya muncul lah Elias dengan Archdukess dan Archduke disinya. Elias berada di gendongan Archduke dengan tangan yang saling bergandengan dengan tangan Archdukess. Terlihat seperti keluarga harmonis.

"Halo kakak-kakak semuanya, selamat pagi. Maaf kan Elias tidak bisa melakukan salam dengan benar, kaki Elias cakitt" tangan anak itu menunjuk betisnya yang terlihat sedikit tergores dengan mata berkaca-kaca.

Mereka semua hanya diam melihat Elias yang menangis sambil menunjuk-nunjuk kakinya. Archduke terlihat berusaha menenangkan Elias dengan tangan mengelus-elus punggung nya.

Sedangkan Archdukess menciumi seluruh wajah Elias sambil berharap bahwa dengan tindakan nya ini Elias berhenti menangis. Zhakary mengangkat alisnya melihat hal itu.

Seperti nya Archdukess sangat menyayangi Elias. Zhakary sendiri kurang nyaman dengan Archdukess, ibu dari tubuh Zaka ini. Ia merasa aura nya terlalu suram dan tidak cocok dengan sikap Archdukess yang ramah dan lembut. Sangat bertolak belakang dan membuat Zhakary tak nyaman.

Tak lama kemudian Elias berhenti menangis dan tertidur. Mereka pun mulai menaiki kereta kuda. Kereta kuda utama keluarga Archduke Ravensgra sangat besar. Bahkan setelah diisi oleh mereka ber-delapan, itu masih terasa nyaman dan tidak sesak.

Kereta mulai berjalan menjauh dari kediaman Archduke Ravensgra. Selama perjalanan hanya diisi keheningan, masing-masing sibuk dengan urusan  nya sendiri.

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐

Tak terasa mereka telah menempuh perjalanan selama seharian dan matahari terlihat hampir terbenam. Saat ini mereka telah sampai di sebuah kota kecil bernama 'Javedas'.

Mereka berhenti di sebuah penginapan dan memesan 4 kamar. Urutan nya, Archduke dan Archdukess akan berada di satu kamar. Leo dan Elias satu kamar, Kyle dan Larry satu kamar. Terakhir Zhakary dan Elvis satu kamar.

"Tapi, emm... Eli ingin tidur dengan ayah dan ibu" ucap Elias sambil menatap Archdukess Amelia dengan tatapan berkaca-kaca.

"Ugh, kamu imut sekali. Baiklah kamu akan tidur dengan ibu" Archdukess mengatakan itu sambil memeluk Elias dan menggesekkan pipinya dengan pipi Elias gemas.

"Terimakasih ibu" mereka berdua terlihat seperti memiliki dunianya sendiri.

"Baiklah, kalian boleh ke kamar, beristirahat lah" perkataan Archduke mengintrupsi mereka semua, mereka pun bubar menuju kamar masing-masing.

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐

°Comment kalian itu mood booster buat aku jadi jangan lupa untuk Comment°

𝒁𝒉𝒂𝒌𝒂𝒓𝒚 (𝒁𝒂𝒌𝒂) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang