Spesial Chapter

3.2K 382 7
                                    

Di sebuah padang rumput hijau yang luas berdiri satu pohon besar dengan batang hijau dan daun 3 warna. Pohon itu memiliki daun berwarna kuning, ungu, dan merah.

Pohon besar yang berdiri dengan kokoh sendirian ditengah padang rumput dengan akar nya yang besar. Dibawahnya ada seorang wanita cantik berambut pirang dan bermata coklat yang sedang mengendong seorang bayi laki-laki yang sangat manis.

"Haa~ anak laki-laki yang malang. Setelah melihat kehidupan mu selanjutnya apakah masih ingin tetap lahir?" Wanita itu berkata dengan senyum lembut di bibirnya. Tangan nya yang halus setia mengelus pipi sang bayi.

"Bbbaa brrrr ndak!" Bayi itu menggelengkan kepala nya dengan wajah cemberut.

"Bagus lah, saya akan melindungi mu disini" Nada suara lembut dan senyum nya yang menyilaukan berhasil membuat bayi laki-laki itu tertegun.

"Apa yang kamu lakukan Lifera!" Seorang laki-laki dengan wajah galak dan tangan memegang tongkat tengkorak datang dan berkata dengan bengis kepada perempuan itu.

"Diedama! Bukan begitu maksudku aku hany-" Lifera mencoba menjelaskan dengan panik

"Jangan melawan Lifera, cepat atur agar bayi itu segera lahir"

"Tapi, apa kau tidak kasihan melihat kehidupan nya nanti. Dan lagipun bayi ini tak mau lahir" Lifera berkata sambil menatap bayi digendongan nya dengan mata berkaca-kaca.

"Cepat buat di Lahir!!" Suara Diedama menggema disertai dengan yang muncul.

Jderr

"Diedama kumohon, aku yang akan menjaganya" air mata Lifera sudah menetes.

"Pilih salah satu Lifera, Lahirkan dia ke dunia atau hancurkan jiwa nya" Diedama memalingkan wajah nya dari Lifera, ia tak akan sanggup menolak jika melihat tatapan memohon itu.

"Bbbaa a'at umm ngan angis" Tangan kecil bayi itu mengelus pipi Lifera dengan lembut dan berusaha menghapus air mata Lifera. Namun air mata terus turun deras dari mata Lifera.

"Ya, saya tidak menangis" Bibir Lifera tersnyum mencoba menghibur bayi kecil di hadapan nya ini.

"Haha becama" bayi itu bermain-main dengan rambut pirang Lifera.

"Maaf ya tapi kamu harus lahir"

"Ndak ndak" bayi itu menggeleng ribut dengan mulut cemberut.

"Maafkan aku" hanya itu yang bisa dikatakan Lifera.

Cahaya terang mengelilingi bayi itu, dan membawanya pergi ke dunia tempat dirinya seharusnya berada. Lifera menangis sesenggukan melihat bagaimana roh kehidupan bayi itu berada di perut seorang wanita.

Sedangkan Diedama hanya memandang datar ke arah roh bayi itu. Tapi tak dapat di pungkiri ada rasa kasihan di matanya melihat bagaimana kehidupan selanjutnya dari bayi itu.

Para dewa dan seluruh penghuni langit hanya bisa berharap bahwa bayi laki-laki itu akan bertahan hingga akhir. Karna ini adalah sesuatu yang harus bayi itu Terima akibat perbuatan nya di kehidupan lampau.

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐

"Tuan muda! Tuan muda Zhakary,tolong jangan berlari anda akan jatuh" seorang pelayanan muda berteriak dengan keras sambil berlari mengejar tuan muda nya. Ditangan nya ada satu buah boneka berbentuk daun.

𝒁𝒉𝒂𝒌𝒂𝒓𝒚 (𝒁𝒂𝒌𝒂) Where stories live. Discover now