Prologw

41.2K 1.8K 69
                                    

"Al,..." panggil seorang wanita paruh baya pada anak nya yang menggunakan alat bantu dengar.

Sang empunya hanya menoleh kearah ibu nya sambil tersenyum. Lalu menghampiri ibu nya yang masih berdiri di depan kamar nya.

Bertanya ada apa dengan menggunakan bahasa isyarat, senyum nya makin lebar saat ibu nya mengelus surai hitam nya.

"Yuk makan malam" ajak Zena pada anak kesayangan nya itu.

Elzeeo mengangguk lalu menggandeng tangan Zena keluar kamar nya dan membantu Zena untuk menuruni anak tangga dengan perlahan.

"Makasih anak nya mama" ucap Zena saat mereka telah sampai di meja makan dan tak lupa juga di iringi dengan senyum cantik dari nya.

Elzeeo memeluk Zena dengan erat.

"Kamu kenapa? Lagi sedih ya?" tanya Zena.

Elzeeo menggeleng cepat lalu mengambilkan nasi untuk mama nya dan tak lupa untuk nya juga.

"Kalau ada masalah cerita ya sayang" ucap Zena sambil tersenyum teduh.

Elzeeo mengangguk dengan cengiran nya.

"Oh iya Zee belum turun yah?" tanya Zena tiba-tiba saat setelah melirik meja makan yang hanya terdapat mereka berdua.

Senyum di bibir Elzeeo seketika luntur.
_______

Keesokan harinya, Elzeeo saat ini telah siap dengan seragam sekolah nya. Menyiapkan mental karena seperti biasa nya dia akan mendapatkan rundungan dari teman sekolah nya.

Sebenarnya dia bisa saja bolos dan berhenti sekolah. Tapi, Zena lah alasan mengapa dia bertahan di sana.

Menghela nafas panjang lalu menatap tas ransel nya, tanpa membuang waktu lagi dia akhirnya menyambar tas itu lalu keluar dari kamarnya dan menuju ke kamar sebelah, alias kamar Zena.

Elzeeo membuka sedikit pintu kamar Zena, takut-takut nanti akan membangunkan nya.

Menghela nafas lega karena Zena tidak terbangun, lalu dengan langkah pelan dia berjalan mendekati Zena yang sedang tertidur pulas. Mengecup singkat kening sang mama lalu mengelus rambut panjang Zena dengan perlahan.

Zee berangkat ma, mama baik-baik di rumah dan maaf~ batin Elzeeo sambil melangkah keluar kamar Zena.

Saat Elzeeo pergi, Zena membuka mata nya lalu tanpa diduga Zena mengambil tisu dan mengelap bekas kecupan Elzeeo di kening nya, seakan-akan itu kuman dan memang harus di bersihkan.

"Aku tak sudi di sentuh oleh pembunuh anak ku" desis nya lalu membuang tisu tadi ke dalam kotak sampah kecil di samping nakas.

_______

Bugh

Bugh

"Rasain lo! Mampus!" ucap seorang remaja laki-laki sambil menendang tubuh Elzeeo yang sudah tidak berdaya lagi.

Salah satu teman remaja itu mengambil sesuatu dari telinga Elzeeo lalu memberikan nya kepada Regan si remaja tadi yang menendang Elzeeo.

Prakk

Brak

Dengan tak ada hati nya Regan menginjak-injak alat bantu dengar milik Elzeeo hingga hancur berkeping-keping. Sedangkan Elzeeo hanya menatap alat bantu dengar nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Heh!!" sentak Regan sambil memaksa Elzeeo untuk menatap nya.

"Lo tuh ya! Ga tau malu! Udah tau lo di sini di bully, masih nekat masuk sekolah!. Kalo gue jadi lo mungkin gue udah bundir!" Regan menghempaskan wajah Elzeeo dengan senyum remeh nya.

"Percuma lo ngomong sama dia, ga bakal deh dia denger. Soalnya kan alat bantu dengar nya hancur, iya ga? Iya lah" ujar teman Regan sambil menendang pelan kaki Elzeeo.

"Iya dong!!! Huuu dasar bisu!!" sorak teman Regan yang satu nya lagi lalu di ikuti oleh siswa siswi yang menonton adegan pembullyan itu.

"Sampah masyarakat!"

"Mati kek lu!! Heran ga mati-mati!"

"Kebal kali ah ga mati-mati!"

"Huuuu bisu!!"

"Bisu itu harus, tuli itu bonus. Slibawww!"

"Ahahaha! Dasar bisu!"

Elzeeo mengepalkan tangan nya, sedangkan Regan yang melihat itu hanya tersenyum senang saat melihat korban bully nya tak bisa berkutik.





















Segini aja dulu ya ngab, baru prolog aja udah di buat pusing kalian kan?

Nah jadi istirahat dulu tuh otak, kapan-kapan lagi kita mumet bersama.

Jangan lupa follow akun author dan kalo ada typo tandain ya.

Seperti biasa 1 vote berharga buat author dan 1 komen sumber semangat author 🙃.

Bye

23 September 2023

Si Bisu Elzeeo [End]Where stories live. Discover now