14 : Sick and Complicated

106 15 8
                                    

Vote dan Comment Jusseyo!
Happy Reading, Semoga kalian suka sama chapter ke empat belas ini. Kalau ada typo boleh tolong di tandai yaa gais. Maacii 🙏🏻😘💖

.

.

.

"Forgive"

Zian terbangun dan mendapati dirinya yang terbaring disofa ruang tengah apartement dengan kompresan yang berada di keningnya. Seingatnya tadi Zian masih berada di kamar dan berusaha mencari obat untuk meredakan rasa pusing di kepala. Sesaat kemudian, ketika Zian telah membuka matanya dengan sempurna, ia menoleh ke samping dan mendapati Lunetta yang tengah tertidur dengan kedua tangannya sebagai tumpuan kepala.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, tentu sudah bisa di pastikan bahwa Zian tertidur lumayan lama karena kalau tidak salah tadi Lunetta datang pukul lima sore. Zian menghela nafasnya pelan, jujur saja dia sangat merindukan Lunetta akan tetapi jika mengingat tindakan yang di lakukan Lunetta dengan Alfa membuat Zian benar – benar sedih dan juga kecewa.

Zian bangkit dari posisinya dan mendudukkan diri dengan kedua kakinya yang menyilang. Ia lalu mengambil selimut yang tadinya menutupi tubuhnya, lalu dia balutkan ke tubuh kecil milik Lunetta. Zian mengusap pelan pipi milik istrinya dengan kelembutan, jauh di lubuk hatinya dia memang sudah memaafkan Lunetta akan tetapi untuk melupakan, sepertinya dia masih belum bisa.  

Zian baru saja keluar dari kamarnya dengan handuk yang menutupi rambutnya yang basah. Rasanya tubuh Zian lebih segar setelah dirinya membersihkan diri, rasa pening dan juga panas yang sempat hadir tadi juga sedikit demi sedikit menghilang. Zian berjalan menghampiri Lunetta yang masih terjaga dalam tidurnya, karena tidak tega Zian memilih untuk membawa Lunetta ke dalam kamar miliknya.

Setelah membaringkan Lunetta di ranjang, Zian kemudian menyusul dengan posisi tepat di samping Lunetta. Ia menarik tubuh Lunetta untuk masuk ke dalam dekapan hangatnya. Zian mengamati keseluruhan wajah milik istrinya itu, dan tiba – tiba pandangannya jatuh pada lingkaran hitam yang menghiasi kulit sekitar mata yang tengah terpejam milik Lunetta.

Ada sedikit rasa bersalah yang hinggap di dalam hati Zian, sepertinya istrinya itu sampai kurang tidur karena memikirkan banyak cara untuk bisa mandapatkan maaf darinya. Zian mendekatkan wajahnya pelan dan mencium kedua mata milik Lunetta dengan cukup lama.

"Aku udah maafin kamu, tapi aku masih berusaha buat bisa ngelupain kejadian itu." Kata Zian dengan suara lirih sambil mengeratkan pelukan hangatnya dengan Lunetta.

Sepertinya Zian memang sudah seharusnya bisa memaafkan Lunetta, terlebih lagi istrinya itu juga telah berulang kali meminta maaf kepadanya dan bisa dipastikan bahwa Lunetta menyesal atas tindakan yang dia lakukan dengan Alfa tempo hari.

🦢🦢🦢

Pagi itu lumayan dingin karena semalam hujan turun dengan begitu deras dan menyisakan langit yang masih menggelap di luar sana. Lunetta meringkuk dengan posisi yang menyamping, kedua mata gadis itu masih terutup erat ditemani selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

Sementara itu, Zian sudah bangun lebih dulu dan sekarang ia tengah berada di pantry dengan niat hati memasak sop sederhana untuk sarapan paginya nanti dengan Lunetta. Udara yang dingin seperti ini tentu saja sangat cocok jika di padukan dengan hidangan yang menghangatkan. 

Jujur saja, Zian sama sekali tidak pernah ada pengalaman berkuat di dapur dalam artian ini pertama kalinya dirinya memasak. Pasalnya selama dia kerap kali menginap di apartement, Zian lebih sering memesan makanan secara online atau kalau tidak ya sang mama yang menyediakan stok lauk untuk Zian.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HIMWhere stories live. Discover now