07 : Wedding Day

99 17 14
                                    

Vote dan Comment Jusseyo!
Happy Reading, Semoga kalian suka sama chapter ketujuh ini. Kalau ada typo boleh tolong di tandai yaa gais. Maacii 🙏🏻😘💖

.

.

.

"White Swan and Black Swan"

Lunetta menatap pantulan dirinya di cermin besar yang berada di salah satu ruangan hotel milik keluarga Fileas. Tepat pada hari ini 25 Desember, pernikahan antara Lunetta dan Zian akan segera di langsungkan, hal tersebut tentu saja menimbulkan antusias yang luar biasa bagi kedua keluarga.

Akan tetapi, saat ini Lunetta masih memikirkan kalimat panjang yang keluar dari mulut Alfa kemarin saat dia menangis di pelukannya. Perkataan Alfa kala itu sangatlah membuat Lunetta terkejut, gadis itu sama sekali tidak pernah tahu bahwa sahabatnya Alfa akan memiliki perasaan kepadanya. Hal itulah yang membuat Lunetta yakin bahwa Alfa tidak akan datang ke pernikahannya.

"Alfa, maafin aku" Kata Lunetta pelan dengan pandangan kosongnya.

Jika Lunetta sedang bersiap namun dengan pikiran yang terus tertuju ke Alfarellza, Zian sebaliknya. Cowok itu sedari tadi tidak berhenti mengumpat di dalam hatinya, saat menyadari bahwa pernikahan antara dirinya dengan Lunetta benar – benar akan terjadi hari ini.

Zian sebenarnya sudah siap dengan pakaiannya, yaitu jas hitam dengan dalaman kaus berwarna putih serta rambut yang sudah tertata dengan rapi. Jujur saja, kalu Zian bisa kabur atau menghilang dia akan melakukan itu sekarang juga, tapi sepertinya usahanya akan sia – sia mengingat sedari tadi dirinya selalu di awasi oleh sang Papa.

"Anjing sekali hari ini" Kata Zian sembari mengepalkan kedua tangannya.

"Kenapa lo? Melas amat tuh muka" Tegur Agas yang saat ini sudah berada di samping Zian dengan membawa dua kaleng soda.

"Stress gue gara – gara pernikahan sialan ini" Jawab Zian sembari merampas satu kaleng soda milik Agas dan kemudian meminumnya dengan rakus.

Agas tersenyum miring, dia sudah menebak jika abangnya akan merasa tertekan dengan pernikahan ini. Tapi, jika abangnya itu bisa mikir ke depan, seharusnya dia bersyukur bisa menikah dan mempunyai istri secantik dan sebaik Lunetta, tapi abangnya itu malah udah gelap mata duluan sama calon istrinya sendiri.

"Jalanin aja dengan ikhlas, pilihan orang tua itu ga pernah salah dan mengecewakan. Kalo menurut Papa sama Mama Lunetta itu cocok buat lo berarti itu sebuah fakta yang gabisa lo tolak dengan opini" Kata Agas sambil berjalan menjauh meninggalkan Zian.

"Tumben amat otak dia berguna, bisa bikin kata – kata kek gitu, pasti nyontek buku sih"

Sesaat perkataan yang dilontarkan oleh Agas menyita segala fokusnya, memang selama ini Zian selalu menilai Lunetta sebelah mata, itu semua karena Zian yang tidak bisa menerima pernikahan secara tiba – tiba.

Selain itu, keputusan yang di buat oleh Lunetta juga menyulut amarahnya dan membuat kadar kebenciannya terhadap Lunetta bertambah besar. Dari situlah, Zian selalu men-cap Lunetta sebagai gadis pembawa sial.

"Bagi gue, selamanya gadis itu tetap akan jadi gadis sialan yang harus selalu siap gue hancurin"

🦢🦢🦢

Pada akhirnya, upacara pernikahan antara Zian dan juga Lunetta berlangsung, dengan di hadiri oleh kerabat dari kedua belah pihak keluarga. Zian menatap lurus ke arah Lunetta yang sedang berjalan menuju ke arahnya, dengan di temani oleh Papa Rama.

HIMWhere stories live. Discover now