03 : Wish

102 12 10
                                    

Vote dan Comment Jusseyo!
Happy Reading, Semoga kalian suka sama chapter ketiga ini. Kalau ada typo boleh tolong di tandai yaa gais. Maacii 🙏🏻😘💖

.

.

.

"How to Solve it?"

Adakalanya semua keputusan yang telah kita buat akan berakhir dengan tidak sesuai harapan, dan hal itulah yang saat ini sedang dialami oleh Lunetta. Keputusan yang di pilih oleh Lunetta mengenai pernikahan yang mendadak tersebut, sebenarnya atas dasar kebahagiaan kedua orangtuanya dan Lunetta juga tidak menyangka bahwa keputsannya akan berpengaruh pada Zian.

Lunetta terdiam dengan segala pikiran yang lumayan berisik di kepalanya. Dirinya merasa bingung sekaligus gelisah tentang cara – cara yang akan ia ambil untuk memenuhi permintaan yang diajukan oleh Zian. Lunetta masih ingat bahwa dirinya akan mencoba untuk mengabulkan apa yang Zian minta. Namun di satu sisi, kemarin sebelum ia pergi dengan Zian, Lunetta juga sudah sempat mengatakan kepada sang Mama bahwa dia tidak akan menolak pernikahan ini.

Ketika Lunetta tengah berpikir keras mengenai rencana yang akan ia gunakan untuk menolak pernikahannya, dirinya malah dikejutkan oleh ketukan pintu kamarnya. Lunetta kemudian beranjak dari kursi duduknya, ia membuka kunci dan terkesiap saat melihat seseorang yang bertamu.

"Alfa, kamu ngapain malem – malem ke rumah?"

Alfa tersenyum manis, ia lalu masuk ke dalam kamar Lunetta dan mendudukan dirinya di ranjang empuk milik gadis itu. Lunetta menatap Alfa dengan pandangan bertanya, ia lalu menutup pintu kamar dan berjalan untuk mendekat ke arah Alfa sahabatnya.

"Kamu kalau di tanyain itu harusnya di jawab"

"Aku kangen aja main ke rumah kamu, udah lama juga nggak ke sini"

Lunetta menganggukkan kepalanya, kalau di ingat memang sudah lama sekali Alfa tidak berkunjung ke rumahnya. Akan tetapi kedatangan Alfa saat ini, membuat Lunetta jadi tidak fokus dalam memikirkan rencana yang akan dia pilih untuk mengabulkan permintaan Zian.

Alfa menatap Lunetta yang termenung di sampingnya, dia menatap gadis itu dengan pandangan bertanya. Karena biasanya, jika dirinya datang ke rumah Lunetta, pasti gadis itu akan mengajaknya keluar untuk sekedar membeli ice cream matcha favorite nya. Akan tetapi hari ini, Alfa tidak mendengar ajakan itu keluar dari mulut Lunetta, membuat Alfa curiga bahwa gadis itu sedang tidak baik – baik saja dan ada sesuatu hal yang gadis itu sembunyikan dari dirinya.

 "Kamu lagi ada masalah?"

"Iya, hah anu maksudnya enggak"

Alfa mengernyitkan dahinya dan menatap Lunetta dengan padangan yang sulit diartikan. Sedangkan Lunetta tengah merutuki kecerobohan atas jawaban yang dia lontarkan kepada Alfa.

Alfa memegang kedua pundak Lunetta dan membuat gadis itu berhadapan dengannya. Ia lalu menatap Lunetta dengan serius, akan tetapi Lunetta mengalihkan pandangannya ke arah lain, dan hal tersebut sukses membuat Alfa yakin bahwa gadis ini sedang ada masalah.

"Kamu lagi ada masalah kan?" Tanya Alfa hati – hati dan memastikan bahwa dugannya itu benar.

Lunetta menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Alfa. Gadis itu lalu menggenggam kedua tangan Alfa dengan senyuman tipis yang terukir di bibir kecilnya.

"Aku baik – baik aja"

Alfa menghembuskan nafasnya pelan, baiklah dirinya tidak akan memaksa Lunetta untuk bercerita. Jika sudah waktunya nanti, Lunetta pasti akan menceritakan masalahnya kepada dirinya. Alfa membalas genggaman tangan Lunetta, ia lalu mengusapnya sebentar dengan netranya yang senantiasa menatap wajah ayu Lunetta.

HIMWhere stories live. Discover now