🔥25🔥

4.7K 353 27
                                    

🌷

Setelah negoisasi diiringi oleh perdebatan yang sangat panjang dengan putranya, Xavier segera memanggil Zegara ke ruangan nya.

"Ada apa?" Tanya Zegara to the point kepada Xavier.

"Jadilah Rajesh di clan milik Arthur."

"Tidak!" Tolak Zegara dengan tegas.

"Sekalipun Gallen yang menyuruhmu?" Xavier menatap Zegara yang berapa didepannya.

"Gallen meminta kau bertanggung jawab atas terbunuhnya Arthur dengan menjadikanmu Rajesh." Jelas Xavier.

Zegara meninggalkan ruangan Xavier tanpa sepatah kata pun. Xavier yang melihatnya hanya menghela napas.

Zegara menuju kamar Gallen.

Tok Tok Tok
"Ini kakak, Gallen. Buka pintunya!" Teriak Zegara dari depan pintu kamar Gallen.

Gallen yang mendengar suara Zegara pun mendengus tak suka.

Gallen membuka pintu dengan sedikit kasar "ada apa!?" Tanya Gallen sewot.

"Apa maksudmu menyuruh kakak menggantikan Arthur?" Tanya Zegara dengan nada lembut tetapi terkesan tegas.

"Tidak mau!?" Tanya Gallen sambil bertolak pinggang di depan Zegara.

Zegara yang melihat adiknya seperti sedang mengancamnya pun akhirnya pasrah "mau." Hanya ucapan itu yang keluar dari mulut Zegara.

"Bagus." Ucap Gallen dan setelahnya ia pun menutup pintu kamarnya dengan keras.

"Huh kenapa aku menuruti permintaannya?" Bingung Zegara dengan dirinya sendiri yang terasa tidak berdaya di depan adiknya.

Jam menunjukkan pukul 12 siang.

Maid menyiapkan makanan di atas meja untuk keluarga besar Anargya.

Xavier duduk di kursi yang paling pojok sebagai simbol kepala keluarga.

"Dimana Daddy?" Tanya nya pada salah satu maid disana.

"Tuan Alex sedang ada perjalan bisnis tuan, nanti malam Tuan Alex akan kembali." Jawab Jo mewakili maid yang sepertinya ia pun tidak bisa menjawab pertanyaan Xavier.

"Dimana adikku?" Tanya Xavier lagi.

"Mereka sudah berangkat sejak pagi tadi Tuan." Jawab Jo lagi dengan sopan.

"Immanuel? Zegara? Lion?"

"Mereka sedang melakukan meeting di ruang meeting atas tuan."

"Panggil Gallen! Suruh dia turun untuk makan siang bersama dan panggil mereka bertiga sekarang!" Titah Xavier kepada maid.

Maid membungkuk hormat sebelum berlalu menuju kamar Gallen.

~

Maid telah sampai di depan pintu kamar Gallen yang bertuliskan "ganggu, bunuh!"

Maid mengetuk pintu tersebut tiga kali.

Tok Tok Tok
"Tuan muda, silahkan ke bawah untuk makan siang." Ucap maid sedikit berteriak agar Gallen mendengarnya.

Gallen yang mendengar suara maid pun mood nya seketika berubah.

"Nggak mau! Anter makanan nya ke kamar Gallen aja!" Teriak Gallen dari dalam kamar.

"Tapi tuan Xavier menyuruh anda untuk turun dan makan bersama." Terang maid.

Gallen menghentak kan kakinya dan berjalan menuju pintu, ia membuka pintu dengan kasar "nggak mau! Anter aja makanan Gallen ke kamar!"

GALLEN (ON GOING)Where stories live. Discover now