🔥5🔥

13.4K 841 9
                                    

🌷

Di sisi lain

Brak Brak Brak...
Prang prang prang...

Barang-barang yang ada di kamar Immanuel jatuh berantakan karena ulah sang pemilik kamar.

“AKHHH”. Marah Immanuel sambil melempar barang-barangnnya ke lantai.

Apartemen Immanuel sudah penuh dengan pecahan beling dan barang-barang Immanuel yang ia buang.

Sudah 2 jam Immanuel mengamuk karena tidak menemukan Gallen di kamarnya.

Immanuel sudah bertanya kepada teman-teman Gallen dan Immanuel tau sekarang Gallen dimana.

Immanuel sangat merutuki kebodohannya untuk meninggalkan Gallen.

Immanuel mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang.

berani sekali mengambil Gallen dariku, Xavier”. Ucap Immanuel dingin kepada Xavier.

Xavier terkekeh kecil mendengar penuturan Immanuel.

sudah ku peringatkan berkali-kali Immanuel. Jika kau teledor, maka Gallen akan menjadi milikku”. Ucap Xavier.

akan ku ambil Gallen dari sisimu, Xavier”. Ujar Immanuel dengan nada mengancam.

tenanglah dulu Immanuel, aku tidak akan memisahkan mu dengan Gallen. Kau tetap bisa menemui Gallen tetapi bedanya sekarang Gallen sudah memiliki Daddy”. Jelas Xavier kepada Immanuel dari seberang sambil sedikit tertawa.

~Tut~
Immanuel mematikan telfon secara sepihak.

Xavier yang mengerti sudah mengibarkan bendera perang kepada Immanuel pun hanya bisa pasrah. Apa yang akan dilakukan oleh bocah berumur 17 tahun itu untuk melawannya.

Xavier melihat Gallen yang menendang- nendang selimut.

“IH, NIH RASAIN LU. MANGKANYA JADI ORANG JANGAN NYULIK GUE. BERANINYA KOK SAMA DEDEK GEMES KAYAK GUA”. Omel Gallen dengan kondisi matanya masih tertutup rapat.

Xavier yang mendengar perkataan Gallen pun segera menutup mulut Gallen dengan tangannya.

“ahw apwaswih!!!, Dwasar brengwsek”. Kesal Gallen karena ia kesusahan nafas sekarang.

Ekhem
Suara deheman itu sontak membuat Gallen terbangun dari mimpi nya.

“daddy”. Cicit Gallen kecil sambil melihat Daddy nya yang sudah menatap nya tidak bersahabat.

“jangan marah ih, Gallen nggak sengaja tadi ngomongnya. Reflek”. Jelas Gallen sambil memeluk tubuh Xavier agar Daddy nya tidak marah.

“melakukan sekali lagi, Daddy akan menghukum mu Gallen”. Peringatan pertama Xavier untuk Gallen.

“iya, Gallen janji nggak ngomong kasar lagi” ucap Gallen dipelukan Xavier
kalo ada Daddy, kalo sendiri ya nggak tau”. Lanjut Gallen di dalam hati.

“jangan mengada-ada Gallen. Ada ataupun tidak, Daddy akan mengawasi”. Ucap Xavier yang mengetahui isi pikiran Gallen.

“iya Daddy ku yang gantengnya masih dibawah Gallen Zander”. Ucap Gallen cengengesan.

“Gallen.Zander.Anargya”. Ucap Xavier membenarkan perkataan putranya tersebut.

“iya deh, Gallen mah apa atuh. Btw, Gallen nggak punya mommy ya?”. Tanya Gallen polos kepada Xavier.

“hm”. Jawab Xavier singkat

“Daddy nggak mau cari mommy buat Gallen?”. Tanya Gallen lagi, karena tidak mungkin kan seorang Xavier Earth Anargya yang gantengnya masih dibawah Gallen ini tidak punya pacar.

GALLEN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang