🔥22🔥

4.1K 425 28
                                    

HAPPY READING 🤗

🌷

🌷

🌷

(Chap sebelumnya)

Lampu tiba-tiba menyala, menampilkan sosok yang sangat Gallen kenal sedang duduk sambil menikmati wine.

"Hentikan." Perintahnya.

"Ikat dia."

"Sungguh sangat gegabah." Ucapnya sambil memegang dagu Gallen.

~

'dia' tersenyum lebar dengan menatap lekat mata Gallen.

"Lepaskan aku!" Berontak Gallen.

Gallen menahan air matanya agar tidak keluar, tetapi Arthur tau bahwa Gallen kali ini sangat ketakutan "Aku tidak akan menyakitimu." Ucap Arthur dengan mengelus kepala Gallen.

Gallen menatap tajam Arthur "setelah apa yang kau lakukan padaku!?" Tanya nya dengan penuh emosi.

Arthur memalingkan wajahnya dan berjalan menjauh dari kursi Gallen.

"Lepaskan!" Perintahnya kepada anak buahnya.

"Baik Rajesh." Anak buahnya melepas ikatan yang berada di tubuh Gallen.

Setelah ikatan yang berada di tubuhnya sudah lepas, Gallen segera berdiri dan menghampiri Arthur "Apa yang kau inginkan!?."

Arthur yang melihat Gallen sudah hampir terisak tetapi ia menahannya pun berdiri dan memeluk tubuh Gallen.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu ketakutan." Ucapnya sambil mengelus punggung Gallen.

Tubuh Gallen lemas tidak berdaya akibat aksi nya bersama anak buah Arthur tadi. Kepala Gallen yang semula tegak pun akhirnya jatuh ke pundak Arthur.

Arthur sangat paham dengan apa yang ia lakukan saat ini, tapi tujuan dia hanya untuk menguji seberapa jauh kemampuan Gallen.

Hal ini harus Arthur lakukan agar ia bisa menjadikan Gallen sebagai pengganti dirinya sebagai 'Rajesh' untuk memimpin para anggotanya ketika kelak dia sudah meninggalkan anggotanya.

Arthur membawa tubuh Gallen untuk keluar dari tempat ini.

Arthur memasuki mobilnya dan segera menjalankan mobilnya ke mansion miliknya.

#Flashback on#

1 tahun yang lalu

"Tuan muda Arthur sudah sadar, segera hubungi tuan Xavier!" Perintah dokter yang menangani Arthur pada saat itu.

Arthur dengan kesadaran yang masih belum sepenuhnya pulih pun berusaha memegang tangan dokter tersebut untuk memberi sebuah sebuah isyarat.

Dokter yang menyadari isyarat Arthur pun melepas nasal kanul yang terpasang.

Setelah nasal kanul sudah terlepas Arthur mencoba dengan sekuat tenaganya untuk berbicara "Ja..ngan hu..bu..ngi tu..an Xa..vi..er, a-aku m-mo..hon." Ucap nya dengan susah payah.

Dokter mengernyit heran mendengar pernyataan Arthur pada saat itu pun bertanya "Kenapa tuan muda?" Tanya nya kepada Arthur.

"P-pu..lih..kan a..ku du..lu." ucapnya menjawab pertanyaan dokter tersebut.

GALLEN (ON GOING)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ