🔥10🔥

9.9K 734 26
                                    

🌷

Selama diperjalanan, Gallen sama sekali tidak membuka suaranya bahkan menoleh kepada kakeknya. Mungkin menurut Gallen jalanan di depannya lebih menarik daripada berbicara atau bercanda dengan kakeknya. Bahkan, beberapa pertanyaan Alex hanya dijawab singkat oleh Gallen.

Alex tau, Gallen seperti ini karena mood nya sedang tidak baik akibat kejadian tadi pagi.

Alex satu mobil bersama Gallen sedangkan, Lion mengiringi mobil mereka dari belakang.

"hey, baby kenapa tidak berbicara?". Tanya Alex lagi secara lembut kepada Gallen.

Gallen tetap tidak menjawab pertanyaan kakeknya. Gallen memikirkan kejadian pagi tadi, apa Daddy nya marah kepada nya.

Gallen menatap kosong jalanan yang padat oleh pengendara lain.

"grandpa". Panggil Gallen kepada kakeknya.

"iya, baby". Jawab Alex sambil melihat Gallen.

"Gallen boleh pinjam uang?". Tanya Gallen. Alex bingung, apa Gallen ingin membeli sesuatu?.

"coba ambil uang didompet grandpa". Ucap Alex menunjukkan dompetnya.

Gallen mengambil 5 lembar uang berwarna merah dan menutup dompet kakeknya lalu meletakkan kembali di dashboards.

Lampu merah mau tak mau menghentikan mobil mereka. Gallen melihat kakek-kakek penjual pisang yang tengah menawarkan pisang kepada pengendara. Gallen melihat kakek itu berjalan menuju mobilnya.

Gallen membuka kaca mobil dan memanggil kakek itu.

"kakek!" panggil Gallen sedikit teriak.

"kakek, maaf Gallen tidak bisa turun mobil. Gallen ingin beli pisang". Ucap Gallen sambil menyembulkan kepalanya ke luar mobil.

"tidak apa, ingin beli berapa nak?". Tanya sang kakek. Gallen melihat kakek ini sambil sedikit menitihkan air mata nya. Sungguh malang nasib kakek ini diusia yang tidak muda dan badan yang sudah tidak kuat berjalan jauh tetapi, masih mencari nafkah.

Gallen mengusap air matanya dan berkata
"semua kek, Gallen suka pisang". Jawab Gallen. Bohong jika Gallen suka pisang, dia sangat tidak suka buah sedikit lembek dan identik dengan orang sakit itu.

"berapa kek?". Tanya Gallen sambil tersenyum kearah kakek penjual pisang tersebut.

"tiga puluh ribu nak". Jawab sang kakek dengan senyum nya yang sangat tulus.

Gallen mengambil uang lembaran yang ia ambil dari dompet Alex untuk diberikan kepada kakek penjual pisang itu.

Kakek itu menyerahkan pisang kepada Gallen. Gallen menerimanya dan meletakkan pisang itu di kursi penumpang belakang.

Gallen mengambil tangan sang kakek dan menyelipkan uang tersebut.
"kakek, terimakasih ya". Ucap Gallen sambil tersenyum.

"kakek tidak ada kembalian, nak". Ucap sang kakek kepada Gallen.

"tidak apa. Sudah ya kek, Gallen berangkat sekolah dulu". Ucap Gallen sambil menyalami tangan keriput nan sedikit kotor itu.

Kakek itu tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada Gallen . Gallen menutup kaca mobilnya. Alex menjalankan mobilnya karena lampu merah telah berubah menjadi hijau.

GALLEN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang