7

9K 34 0
                                    

Lelaki yang asik menyaksikan dan merekam pertempuran panas di sofa adalah Roy teman akrap Ali yang menginap dari semalam. Roy selama ini hanya melihat dari sosmed Ali bagaimana paras Nita. Beruntungnya Roy bisa melihat pemandangan indah tubuh Nita  tanpa sehelai benang pun lebih indah dari sosmed yang pernah ia kepoin.

Tanpa sadar Roy memainkan batangnya yang mengeras sambil tetap memandangi adegan live di depannya yang mungkin tak akan terulang lagi di kehidupannya.

Sedangkan tangan sebelahnya tetap merekam setiap adegan yang terjadi. Sebelumnya Roy sempat mengabadikan tubuh Nita yang polos tanpa sehelai benang pun ia berfikir dapat menjadi koleksinya.

"Ahhhhh ahhhhh emmmmhhh ahhhh"
Suara itu keluar dari bibir Nita.

"Terus Nittttt...... terus goyang"
Kata Ali sambil melihat indahnya tubuh Nita yang sedang bergoyang naik turun, memperlihatkan keindahan buah dadanya.

"Liiii gw capekkkkk emmmmhhhh"

Tangan Ali kemudian memindahkan posisi Nita dengan cekatan dalam posisi dogy. Nita mengikuti saja apa yang dilakukan oleh Ali, seolah tubuhnya sudah mengerti.

"Emhhhhh Ali jangan kasar kasar dong...! Desahan Nita protes tetapi tetap menikmati. Ia memejamkan mata membayangkan Kakak tiri Savia yang mengaduk aduk liang nikmatnya. Gara-gara ia membayangkan itu membuat desahannya maki lama makin keras.

"Ahhhhh emmmhhh ahhhh emmhhh terusssss lebih kerrrrrrrr...." Suara Nita terputus belum sempat selesai ia mencapai klimaksnya. Tubuh Nita bergetar merasakan kenikmatan  yang baru saja ia dapatkan. Ali menghentikan sejenak goyangannya memberikan ruang kepada Nita menikmati klimaksnya.

Tak berapa lama, Tanpa menunggu persetujuan Nita ia menggoyangkan kembali kejantanannya dengan kasar dan tak lama ia mengejang sembari menyebutkan kenikmatannya pada Nita.

"Gila lu... Kalo gw hamil gimana?" Kata Nita keras... "udah gw kasih enak malah seenaknya lu"

"Sory Nit kelepasan gw... Abis lu enak banget sih.... Yok sekali lagi?" Jawab Ali sambil cengengesan.

Nita makin Sewot sambil membereskan pakaiannya dia pergi meninggalkan Ali tanpa berkata apapun. Sedangkan Ali hanya tertegun melihat Nita tanpa usaha menghentikan yang dengan wajah masih jengkel meninggalkannya.

Sesaat setelah Nita pergi Ali hanya bisa menyesali perbuatannya. "Ah sial tau gitu aku bisa menahan diri, gara-gara gw enggak bisa nahan diri, pergi dah pujaan hati gw" Penyesalan itu membuat Ali pusing memikirkannya dan memutuskan untuk kembali ke kasur empuknya untuk kembali tidur.

Woi bangun tidur mulu lu

Heh... ngapain lu di kamar gw?! Kata Ali kepada Roy. "Sial baru juga mau merem gw, Bangke ini orang" Gerutu Ali dalam hati. "Hah berarti dia liat gw maen sama Nita dong?" Belum selesai Ali berbicara dalam hati si Roy udah jawab pertanyaanya dan membuyarkan lamunannya.

Lah lu lupa kita kan dugem bareng semalem lo mabok parah, trus minta gw yang nyetirin balik kesini. Lupa lu cuks

Bentar berarti lu liat kejadian tadi ya?

Kejadian apaan? Lu ngigo ya? Gw dari tadi mandi kagak ada apa-apaan. Roy pura-pura bego, padahal dia udah punya kartu As yaitu rekaman antara Ali dan Nita.
Lu minum dikit maboknya seminggu hahaha

Suwek lu enak aja gw gt, gw paling jago minum... Lu mah kagak ada apa-apa nya. Dalam hati Ali "puji Tuhan aman manusia satu ini kagak tau gw enak-enakan hahaha" Padahal Roy udah menang banyak

Ya udah gw balik yak... Disini kagak ada yang bisa gw makan kere lu... Pantes Nita minta putus sama elu...

Ahhh bacot lu, tu ada di kulkas mau ampe muntah juga bisa.

Bodo amat... Sambil keluar pintu apartemen Roy, tanpa dosa.

Dalam perjalanan pulang naik kendaraan online ia mulai menghubungi Nita. Diam diam dia  melihat nomor Nita di hp Ali saat Ali berusa tidur, setelah mendapatkan ia baru membangunkan Ali.

Tit tit
Tit tit
Hai Nita ini aku Roy teman Ali
Karena melihat ada kata Ali di akhir chat Nita tidak membalasnya dan menutup hpnya dengan kesal.

Di tempat lain Roy melihat hpnya dengan kesal karena chatnya hanya di baca. Dengan sabar menunggu semenit, dua menit, lima menit, sepuluh menit, setengah jam, satu jam, dan akhirnya habis kesabarannya, kemudian ia mengirkan screenshot adegan Nita dengan Ali.

Tit tit
Tit tit
Satu pesan baru masuk dari nomor baru tidak dikenal. Karena Nita tau itu dari Roy teman Ali dia tidak mempedulikannya. Dia memilih meletakan hpnya dan tidur.

Di tempat lain Savia tiba-tiba hasratnya menggelora, badannya seolah-olah ingin sekali dijamah oleh siapapun yang ada di dekatnya tak peduli bentuk wajah dan tempramen nya. Dia berusaha memuaskan hasratnya dengan memainkan kemaluannya dengan tangannya

Ehhhh emmhhh ahhh emmhhhch

Semakin ia memainkan tangannya semakin dia ingin melakukan hal yang lebih dari itu, bukannya merasa puas ia malah merasa kurang dan kurang, ingin yang lebih dan lebih lagi. Apa jangan-jangan ini salah satu efek dari obat yang diberikan Albert kakak tirinya? Batinnya. Sialan tuh orang udah dikasih hati minta jantung gerutu Savia  dengan kesal tapi sange....

Akhirnya dengan berat hati meskipun hatinya berkata tidak tetapi tubuhnya berkata lain, tubuhnya sangat ingin dipuaskan saat itu juga, Savia segera berdiri dan memakai pakaian haramnya menghampiri Albert yang sedang asik memainkan hpnya. Ia duduk di pangkuannya dan melempar hape Albert ke sebelah sofa. Ia langsung mengulum mulut Albert dengan ganasnya. Albert melawan menciumnya tak kalah ganas, dengan tambahan memainkan bukit kembarnya yang sangat indah, putih bersih dengan puting kecil merah muda sungguh-sunguh ciptaan yang layak dikagumi.

Tentunya Albert sadar hal itu adalah salah satu efek samping dari obat yang ia berikan, tapi ia mau tidak mau memberikannya karena ia juga tidak mau merusak masa muda adiknya yang cantik bak bidadari yang sedap dipandang dan juga ganas diranjang.

Sedang asik-asiknya bercumbu HP Savia berbunyi berulang kali dan tidak mati-mati membuyarkan suasana yang terbangun dengan indanya. Saat Savia hendak mencumbu kembali Albert menghentikannya dengan lembut dan berkata

Udah angkat dulu itu hp siapa tau pentingkan?  Setelah itu bakal aku kasih yang paling hot deh...

Dengan berat hati Savia beranjak dari pangkuan Albert dan menghampiri hpnya. Sialnya bunyi HP berhenti berbunyi ketika ia sampai. Savia jengkel sejengkel-jengkelnya tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah dilihat
ternyata yang menghubungi adalah Nita sahabat baiknya...

To be continue....

HITAM PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang