4

53.6K 165 0
                                    

Savia menaik turunkan badan sambil membuka baju longgar putih sampai paha mulusnya. Sekarang ia dalam posisi di atas seperti menunggang kuda. Albert membuka matanya sedikit kaget karena melihat Savia sudah naik turun dihadapannya dengan hotnya.

"Ah ah aaahhh ahhh emhhh rasain lo Al gantian gw yang ngerjain lo"

Albert hanya tersenyum sambil menikmati bidadari sange yang sedang naik turun di hadapnya ia teringat adegan 12 detik yang sempat viral waktu itu persis dengan gaya Savia sekarang. Hanya saja Savia lebih hot lagi karena posturnya lebih tinggi dan buah dadanya lebih besar kalo masalah kulit dan wajah ga kalah saing deh... Apalagi parasnya entot able banget membuat Albert merasa beruntung sekali.

Ah ah ah emhhhhh ahhh sura itu yang keluar dari mulut savia.

Albert mengambil inisiatif untuk memainkan jemarinya di benda bulat yang menggantung indah. Sayangnya saat ia mau meraih itu ditahan oleh tangan Savia.

"Lo gw ajak ngomong cuman senyum-senyum aja, enak banget mau remes-remes gw, gw bakal kalahin lo sekarang, lo hanya bisa mandang tubuh indah gw biar lo ngerasa gimana sange tapi engga bisa ngapa-ngapain ah ah ah ah eh ehhhh" Kata Savia kepada Albert.

Sekarang tangan Albert sebagai pegangan Savia untuk bergoyang bebas. Alhasil goyangannya makin menjadi jadi.
Albert jadi bernafsu di perlakukan seperti itu oleh Savia. Wajahnya memerah menahan kenikmatan dibawah sana. Ia menahan dengan sekuat tenaga agar tidak dikalahkan oleh Savia.

"Sial kalau begini caranya aku bisa kalah" Batin Savia
Savia terus bergoyang menahan gejolak dalam dirinya yang seolah akan meletus.

Albert dibawah dihadapkan dengan goyangan gadis manis imut polos yang menampakan wajah sangenya. Membuat ia menahan gejolak nya yang segera ingin meledak, akan tapi ia tetap berusaha menahannya.

"Aku harus kuat, aku tidak boleh kalah dengan gadis konyol ini" Batin Albert

Dilain pihak Savia sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak yang sudah tertahan sekian lama. Ia benar benar tidak sanggup akhirnya ia menghentikan goyangannya dan mengejang sambil mengeluarkan cairan kenikmatan yang amat banyak. Sampai-sampai membasahi dada bidang Albert.

Melihat itu Albert tersenyum menang atas kekalahan Savia.

"Lo pikir bisa ngalahin gw gitu aja?" Kata Albert sambil menampakan wajah mengejek.

"Sial ternyata lo emang engga sesepele yang gw bayangin... "
Belum selesai kata-katanya itu Albert keburu mendorong Savia kesamping dan menusukan kejantanannya ia dengan cepat menggoyangkan makin lama semakin cepat. Savia dibuat kualahan dengan perlakuan Albert. Sial niat mengerjai malah dikerjai.

Sedangkan Albert berniat membuat Savia minta ampun padanya. Albert tidak menurun kan kecepatannya karena niatnya itu. Benar saja tak lama Savia mengejang dan menggeliat-geliat menandakan ia sudah mencapai puncaknya lagi.  Kali ini tidak banyak cairan yang keluar dari lubang surga Savia. Mungkin sudah mengering karena terlalu banyak keluar sebelumnya.

Albert membiarkan Savia selesai mengejang. Setelah selesai Albert langsung menyodoknya lagi perlahan lahan dan makin lama makin menghentak hentak. Ia berhenti sejenak memiringkan tubuh Savia. Savia menurut saja apa yang diarahkan oleh Albert. Kembali Albert menggenjot Savia dengan makin intens terlihat Savia sedikit gelagapan dengan gaya menyamping begini. Ia seperti merasakan sensasi panas di seluruh tubuhnya. Setelah beberapa menit diposisi itu Savia kembali kejang-kejang menandakan ia mencapai klimaksnya lagi.

Dengan masih terengah-engah Albert memposisikan Savia menghadap padanya. Setelah Savia tidak mengejang lagi ia memasukan kejantanannya kembali dan menggoyangkan dengan frekuensi yang tinggi membuat Savia menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri dengan tidak beraturan. Tangan kanan dan kirinya menggenggam seprai. Seolah mencari tambatan tubuhnya agar tidak melayang layang. Tak berapa lama Albert menarik kedua tangan Savia, ia menggunakan tangannya untuk pegangan sekaligus sebagai alat untuk mengapit buah dada Savia. Sekarang gerakan Albert makin lebih intens dengan frekuensi yang makin tinggi. Dan buah dada Savia makin terekspos dengan indahnya.

Karena ulah Albert tersebut kembali Savia mencapai klimaksnya ia mengejang ngejang tidak karuan. Nafasnya seolah-olah akan habis. Ia berulang kali memanggil nama Albert.

Selesai dengan orgasmenya Savia berkata dengan Albert.

"Niat gw ngerjain lo, malah gw lo kerjain sekarang" Kata-kata Savia terhenti karena Albert menelungkupkan badan Savia. Albert segera mengarahkan batang kokohnya ke surga Savia.

"Kau apakan ahhhhh aku Al ahhhh...." Kata Savia sambil badannya bergetar, seolah rangsangan hebat menjalar keseluruhan tubuhnya.

"Nikmati saja adik binal gw yang paling menggemaskan" Kata Albert yang mulai menggoyangkan kejantanannya. Savia langsung mengaduh ke enakan. Padahal baru satu kali goyangan.

"Gimana rasanya Sav? Enak kan???" Tanya Albert sambil menggoyangkan batangnya lagi.

"Emmmhhh ahhhhh enak bangettt..."

Albert kemudian menggoyangkan batang beruratnya dengan intens.

Sssshhhhhh ahhhh emmmhhhh sshhhhhhh ahhhh ahhh emmmmm sssssshhhh ahhhh eeeemmhhh

Tangan Savia berusaha menggapai apa saja yang bisa ia gunakan untuk berpegangan, sebentar berpegangan  erat ke bantal, berikutnya meremas seprai, berikutnya lagi berpegangan guling, pindah lagi ke seprai begitu berulang seolah tidak ada yang bisa digunakan untuk menahan kenikmatan yang menjalar keseluruh tubuhnya.

Baru beberapa goyangan saja Savia sudah mengejang menandakan ia mencapai klimaksnya. Albert tidak mengeluarkan batangnya dari liang surga ia hanya menunggu Savia selesai menegang dan mengejang. Setelah selesai mengejang Albert kembali menggoyangkan dengan lebih intens, mengakibatkan Savia meraung raung saking nikmatnya. Dan setelahnya Savia kembali mengejang karena ia mencapai klimaksnya lagi

Albert tidak mau menunggu sampai Savia selesai ia justru menggenjot Savia dengan tanpa ampun. Savia kembali meraung raung.

"Ajinggg enak bangetttttt berrrttt ampun aku udaahhh puas aku udah puassss bangetttt akuuuu emmmmhhhh aku aku akui aku kalah hhhh" Melihat hal tersebut Albert merasa kasihan dan malah makin kuat menggenjotnya... Savia makin meraung-raung dan mendesah tidak karuan. Albert terus menggenjot untuk menggapai kenikmatannya dan akhirnyaaaa croottttt serrrrr mereka berdua mencapai kenikmatan bersama-sama.

Ahhh Albert kamuuuu membunuhkuuu ucap Savia sambil tersengal sengal

To be continue....

HITAM PUTIHWhere stories live. Discover now