2

86.3K 247 1
                                    

Di luar rumah sedang gerimis sejak siang sampai sore belum reda membuat cuaca dingin berbeda dengan di kamar. Savia sedang asik melihat layar HPnya yang sedang memutarkan adegan seorang pria kekar yang menyodokkan batang kejantanannya dengan cepat dan intens yang membuat wanita dalam video itu mendesah dan menggelengkan kepalanya ke kakan ke kiri berulang terkadang sesekali perempuan itu melengkungkan badannya seolah kenikmatan yang tida habisnya merasuk keseluruhan tubuhnya tanpa terkecuali. Tanpa sadar Savia sudah mengeluarkan buah dadanya yang mulus nan indah sambil meremasnya berulang kali.

Ahhhhhh shhhhhh aaahhhhh

Suara itu keluar dari mulut Savia tanpa sadar. Makin lama makin keras

Aaaaaahhhhh ssssshhhh aaahhhhh

dadanya serasa sesak seolah sedang kehabisan oksigen. Sedangkan di depan pintu yang terbuka Albert dengan santainya menikmati pemandangan indah dihadapannya. Sambil memainkan kejantanan didalam celananya yang sudah sangat mengeras dan segera ingin dipuaskan.

Sedangkan di depan mata Albert, Savia mulai membuka kedua kakinya menaikan rok mini yang dipakai sekaligus memelorotkan cela dalamnya dan dengan segera memainkan jari-jari lentiknya di vaginanya

Aaaaaaahhhhh ssssshhhh aaaaaahhhh sssshhhh sshhhh ah ah ah ah aah aaaa aaaaaaahhhhh

Suara itu keluar dari mulut Savia makin keras dan makin keras. Setelah beberapa lama akhirnya

Acccrrhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Diikuti dengan badan Savia yang mengejang beberapa saat sebagai tanda dia sudah mencapai puncaknya. Nafasnya terengah-engah makin lama makin teratur. Setelahnya Savia merasa ada yang sedang mengamatinya, ia kemudian memiringkan badannya kesamping tanpa merapikan pakaiannya
Jeng jeng jatungnya seolah berhenti. Albert dengan santainya melihat Savia dengan tampang tak berdosa sembari tetap memainkan kejantanannya di celana.
"Astaga gw lupa jika sekarang tidak di rumah sendirian" Sambil merapikan rok mini dan kaos ketatnya dengan muka merah malu.
"Body lo bagus juga" Kata Albert dengan santainya sambil berjalan menuju kursi didepan meja rias yang ada di kamar Savia.

"Anjirrr ini orang engga ada malu-malunya yak seolah engga terjadi apa-apa" batin Savia yang mukanya masih seperti kepiting rebus yang membuatnya makin imut.

"Ga ada komentar yak? Kan gw ngomong sama lo woi...! Apa jangan jangan lo malu yak ke tangkep basah ha-ha-ha"  kata Albert dengan santainya.

"Ga usah malu kali Sav... normal itu mah, namanya juga cewe normal pasti butuh pelampiasan kan?" Kata Albert sambil memandangi Savia didepannya. Mata nakalnya tertuju pada buah dada Savia yang indah dengan tonjolan puting yang amat terlihat.

Savia masih diam saja tidak berkomentar. Ia memandang Albert yang duduk di depannya dengan kaos dalam hitam dan celana pendek abu-abu memperlihatkan postur tubuh sempurnanya. Ia membayangkan sepertinya asik juga jika kakak iparnya ini tiba-tiba khilaf dan memperkosanya. Ia membayangkan awalnya meronta-ronta menolak dan akhirnya menikmati dan mendesah sejadi jadinya. Bayangan itu membuatnya menjadi makin basah.

Belum selesai ia melamun ia dikejutkan dengan ucapan Albert. "Atau mau gue bantuin Sav... siapa tau lo belum puas cuman dengan jari?"

"Ayo aja gw mah" Jawab Savia keceplosan. "Anjiiirrrr gw ngomong apa barusan...... bodoh banget sih gw, emang  gw cewe murahan apa?" batin Savia kesel dengan diri sendiri. Meskipun kalo itu terjadi emang harapan Savia juga sih.

"Emang lo berani?!" Ketus Savia ke pada Albert.

"Ya berani aja gw mah, asal dapet ijin dari lo, yaaaaa walaupun gw engga jago-jago amat" Kata Albert dengan santainya...

Jeng jeng jenggggggg jawaban yang membuat Savia kaget setengah mati. Untuk menutupi kekagetannya Savia berkata "Yah kalo engga jago mah mending engga usah!" dengan wajah sedikit songong.

HITAM PUTIHOù les histoires vivent. Découvrez maintenant