nine

3.5K 487 402
                                    

Part ini didedikasiin buat fakefanyapayne. TEBAKKAN DIKOMENMU BENAR NAK'-'

***

"HARRYYYY!!!"

Pandanganku buyar dan aku tiba-tiba terbangun di dalam sebuah mobil yang kuyakini adalah mobil the boys yang kutumpangi bersama Harry tadi.

"Feril. Are you okay?"

Aku melihat kiri dan melihat Niall dengan ekspresi paniknya dan dengan menggenggam gemblong yang dia beli bersamaku di monas tadi. Namun dia sedikit berbisik dan suaranya nyaris tak terdengar karena tertiban suara musik di mobil ini. Aku melihat tak ada ekspresi marahnya lagi. Apa dia menyusulku dan Harry? Apa dia yang menyelamatkanku?

"Niall? Kau tak marah padaku? Aku minta maaf soal tadi. Harry memang bisa melihatku. Maaf aku tak menceritakannya padamu, aku tak ingin kau marah. Dimana Harry? Dia tadi tertusuk oleh makhluk di tubuhku. Harry masih hidup kan Ni? Dia-"

"Hey hey Feril kau ini bicara apa sih? Kau bermimpi buruk? Harry bisa melihatmu? Kau memimpikan Harry? Aku tak pernah marah padamu, dan apa kau bilang? tertusuk makhluk halus ditubuhmu? hahaha"

Hah? Apa katanya? mimpi?

"Niall mengapa kau tertawa sendiri?", Louis menoleh kearah Niall.

Aku dengan segera melihat kearah belakang dan melihat Harry tidak apa-apa. Aku melihatnya ketika ia juga melihatku. Hft. Tatapan itu lagi. Entah sejak kapan ia melihatku, aku yakin dia dapat mendengarku tadi. Aku yakin dia tahu aku memimpikannya, entah apa yang ada dipikirannya sekarang. Apa mungkin ia akan ilfeel padaku? Aku segera mengalihkan pandanganku kedepan.

Aku teringat-ingat mimpiku tadi, itu terasa sangat nyata. Namun saat melihat Harry yang tak apa-apa dan tak terluka sedikitpun, aku tersenyum lega. Aku senang Harry tak apa. Aku sekarang tersenyum sendiri jika mengingat mimpi tadi. Jika itu kenyataan, hidupku sangat dramatis sekali bukan?

Tidak terasa sekarang mobil ini sudah berhenti di depan pantai ancol. Zayn keluar pertama, diikuti Louis, Niall, aku, Liam,Harry, dan beberapa bodyguard dan manager mereka tentunya.

Kami pertama akan makan di Bandar Djakarta. Setelah kami duduk dan mulai memesan makanan, tak beberapa lama kemudian, Luke, Calum, Michael, dan Ashton menyusul duduk disamping Niall karena Niall paling pojok dan masih ada sisa 2 bangku ke kanan dan 2 bangku dihadapannya.

Ah sial. Aku ditindih Calum.

Ups.

Aku bangun dari tempat dudukku dan keluar dari restoran ini karena aku tak makan dan tempatku pun sudah diduduki oleh Calum. Meskipun enak ditindih Calum tapi lebih enak ditindih di kasur bukan di kursi restoran. Ok Feril berhentilah mengkhayal yang tidak-tidak karena kau masih dibawah umur. Jika bunda dan ayah tahu pikiranmu ini maka bersiap-siaplah berkemas barang untuk sekolah di pesantren.

Aku berjalan sendirian diatas pasir pantai dan melihat pemandangan ancol yang sebenernya mengingatkanku pada FTV Indosiar saat bagian nyanyi-nyanyi ala India dulu.

Aku merasakan adanya kehadiran orang lain. Aku menolehkan kepalaku ke arah kiri untuk memastikannya, ya benar dugaanku, Harry. Harry dengan tatapannya yang mengintimidasiku. Dia menatapku dan kemudian melihat kearah lain seolah-olah aku tak ada.

"Hey!"

Aku tersentak karena suara yang kuyakini adalah suara Niall ini. Aku mengalihkan pandanganku ke pemilik suara. Aku mengerucutkan bibirku.

"Kau mengagetkanku saja, Ni"

"Aku hanya berkata hey. Kau saja yang gampang terkejut seperti bayi. Atau mungkin karena kau sedang memikirkan sesuatu sambil melihat-", Niall menghentikan ucapannya dan mengedarkan pandangan kearah kiriku. "Harry?"

Lucid to OTRAT (on editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang