five

5.1K 517 166
                                    

Ps:italic=englishlanguage

***
Aku tak berhenti memandangi wajah tampan Niall yang sangat bersemangat membawakan lagu
-lagu nya hingga selesai. Bahkan dia semakin tampan dengan menunjukkan keidiotannya diatas panggung. Sepertinya ia terlalu bersemangat sampai keringat membasahi wajah dan badannya. Tapi....... ya you know lah Niall semakin...... hot(?)

"So. This is the last song for you guys. Still spirit?", Louis sedikit berteriak karena suara directioners mengalahkan suara mic-nya. Bisa bayangkan betapa ramai suasana GBK ini?

Setelah Louis berkata itu, suara directioners semakin riuh. Ada yang menangis, berteriak sambil menangis, atau berteriak saja, dan aku juga ingin menangis sambil berteriak sekarang. Aku tidak menyangka kalau ini akan lebih cepat dari yang kubayangnan, atau karena aku terlalu menikmati konser ini? Itu pasti. Bagaimana bisa kalian tidak menikmati konser idola kalian sendiri?

Semua perjuanganku dan mereka berakhir disini. Perjuangan mereka yang mungkin tidak diizinkan oleh orangtua sepertiku, lalu uang yang mungkin mereka tabung, bahkan perjuangan ku menuju konser ini yang harus berlatih lucid dan bahkan aku tak tau aku bisa kembali ke dunia nyata atau tidak, mungkin beberapa dari mereka ada yang harus mengarungi selat dan laut demi ke GBK, ada yang harus menaiki kapal laut ataupun kapal terbang. Mungkin beberapa dari mereka nekat pergi tanpa izin atau mungkin beberapa dari mereka ada yang sakit saat ini namun memaksakan menonton konser ini. Mungkin beberapa directioners rela pergi terbang dari kampung halamannya dan tidak bisa masuk sekolah besok padahal besok mereka ujian. Mungkin juga banyak dari mereka yang tidak mampu membeli tiket sehingga hanya bisa berdiam diluar GBK. Dan beberapa dari mereka mendapatkan tiket karena kuis-kuis yang mungkin challenge-nya susah.  Semua itu perjuangan. Perjuangan demi bertemu idola kita. One Direction. Setelah ini, otrat indonesia 2015 hanya tinggal kenangan. Ya, hanya kenangan.  Tidak akan terulang kembali. Kalaupun One Direction akan konser lagi disini, semua tak akan sama seperti saat ini.

"Don't be sad babe. I love you all", ucap Liam tersenyum sambil melepaskan kemejanya dan melempar kemejanya ke para directioners. Oh ya tuhan, aku melihat directioners beruntung yang mendapatkan kemeja Liam itu dan dia langsung berteriak histeris. Sementara beberapa directioners disampingnya masih berebut berharap menjadi pemilik kemeja itu, sampai akhirnya mereka berhenti karena........... KARENA HARRY MEMBUKA KAOS NYA DAN MELEMPARNYA JUGAAAA...... GILAAAAAAAA AKU JADI IRII SAMA LUCKY DIRECTIONERS YANG MENDAPATKAN KAOS HARRY DAN KEMEJA LIAM.

"Start fangirling huh?", aku melirik ke kiri dan mendapatkan Niall sedang duduk disebelahku. Ya, aku masih diatas panggung. Dan entahlah, meskipun sejak tadi aku berbicara dengan Niall sampai sekarang aku masih deg-degan jika berbicara dengannya.

"Absolutely ya. How lucky they are. They can see you in the real world. Dia bahkan juga mendapatkan kaos Harry dan kemeja Liam. Aku juga ingin seperti mereka Ni. Kau tahu tidak kalau melihat senyum kalian saja, kami para directioners sudah sangat bahagia. Apalagi mendapatkan barang-barang yang kalian kenakan."

"Oh ya? Berarti sedari tadi kau selalu bahagia dong? Mereka juga tidak seberuntung dirimu yang menonton kami dari panggung dan bisa bicara denganku"

Aku menatap Niall.

"Namun semua ini tidak nyata"

"Aku berjanji jika bertemu denganmu nanti, kau akan jauh lebih beruntung daripada Lucky Directioners tadi", lalu dia tersenyum.

Oke. Aku terbang.

"Oh iya. Aku tidak sengaja tersenyum. Kau pasti lagi bahagia kan?",Niall berbicara seperti itu dengan gaya stay cool-nya. Aku hanya tertawa sedikit.

Lucid to OTRAT (on editing)Where stories live. Discover now