eight

3.5K 446 260
                                    

Ekspresi harry pas di dufan kurang lebih kyk di mulmed tp kali ini lg nyamar yah.

***

Aku masih belum bergerak.

Aku tidak bisa bergerak.

Ya Tuhan. Stupid sekali diriku. Oh ayolah Feril jangan gugup seperti ini.

"M.-may..i-ii sit ..beside you?hehe-he", aku kemudian nyengir sambil memegang tengkukku. Hft ketara sekali gugupnya. Feril sudah seperti orang bodoh sekarang.

Harry kemudian menatapku aneh. Woah. Matanya. Indah sekali. Warna hijau. Irresistible. Mengingatkanku kepada nyi roro kidul omg.

Ah tapi matanya Niall juga indah. Oke be normal Fer meskipun seorang Harry Styles menatapmu intens seperti ini.

Ah tidak bisa.

Masalahnya ini Harry Styles coy. Bayangkan saja kalian diposisiku! mungkin sebagian orang akan pingsan karena ternyata Harry lebih ganteng di aslinya daripada di foto, apalagi dalam jarak sedekat ini.

"Why not?"

Yaampun suaranya. Yaampun pengen ngompol.

Dengan segera aku menaruh bokongku yang lebih seksi dari nicky minaj ini di samping Harry .

Hening.

Hening.

Speechless.

Harry masih saja diam menikmati pemandangan dufan.

Ayolah Harry mengapa kau diam saja?

Sesekali ia mengecek iphonenya.

Ayolah Harry, apa kau tak menganggap aku ada? Masa harus cewek duluan yang mulai?

"Ekhem",aku memecahkan keheningan dengan dehemanku yang sok di imut-imutkan, barangkali Harry langsung tergila-gila padaku karena dehemanku imut.

Otomatis Harry menolehkan pandangannya ke arahku.

"I just want to say sorry, Haz"

"For what?", tanyanya dengan british seksinya yang membuatnya berbunyi 'fo wa?' ow em ji. Bunuh hayati maz.

"Semuanya. Maaf aku tidak bermaksud berkata seperti tadi. Tak seharusnya aku begitu. Tapi entahlah, aku tak mengerti mengapa aku berkata begitu padahal otakku berkata yang lain. Aku mungkin-" , aku mungkin gugup. Tapi aku terlalu gugup untuk mengatakan aku gugup kepada Harry karena aku sedang gugup.

Harry terlihat masih menunggu lanjutan kalimatku yang terhenti karena aku gugup mengatakan gugup.

"Aku hanya-hm--"

"Nervous?", tebaknya dengan antusias.

Belum sempat aku mengelak dia sudah percaya diri.

"Haha aku maklum kalau kau nervous seperti tadi karena memang biasanya wanita-wanita akan nervous saat didekatku kecuali nenekku dan ibuku sih."

"Ew. Itu menjijikkan. Kau sama saja seperti Niall, sama-sama terlalu percaya diri" tapi untungnya ganteng.

"Eh tidak. Itu memang berdasarkan realita kok. Haha", ucapnya dengan tertawa namun suara tawanya memang tak sekencang dan semeriah Niall.

"Niall juga mengatakan seperti itu", kataku. Ya karena pada kenyataan memang kalian membuat cewek-cewek nervous kok.

"Kau sudah dekat sekali dengan Niall ya?"

Lucid to OTRAT (on editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang