ALZAMIRA 04

12.1K 656 12
                                    


🤍🤍 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ 🤍🤍



HAPPY READING AND ENJOY THE STORY GUYSSSS




“Assaalamualaikum…”
Ternyata keluarga Kyai Halil sudah sampai dikediaman Amira.

Kyai Yusuf menyambut hangat tamu istimewanya ini.

Setelah semua kedua keluarga berkumpul,Umi Laila menghampiri Amira yang sedari tadi dikamar orang tuanya.

“Amiraa, ayo keluar nak”

“Keluarga Kyai Halil sudah datang” Ajak Umi Laila.

“Umi..Amira disini aja yaa” Pinta Amira

“Loh kenapa?”

“Amira takut mi,Amira malu”

Nah kan kepribadian Amira yang lain mulai muncul.

“Udah nggapapa sayang, Ayoo… kasian anak Kyai Halil, pengen lihat kamu”

“aaaaa… Umii… aku nahan berak daritadi” ucap Amira menunjukkan ekspresi sedihnya.

“Ditahan dulu Amira, sekarang keluar dulu ya”

Amira hanya pasrah menuruti ajakan Umi, sebenarnya ia benar benar belum siap jika bertemu anak Kyai Halil.

Ia sangat malu,tetapi ia juga penasaran bagaimana rupa calonnya ini,didalam pikiran Amira hanya tentang anak Kyai Halil.

Bagaimana jika tidak sesuai dengan yang ia harapkan,atau bahkan memang sugar daddy anak 1? Pikiran Amira memang serandom itu,bahkan sekarang ia menahan berak karna terlalu gerogi menghadapi situasi ini, lantas bagaimana nanti kalau akad? Biarlah jadi urusan Amira nantinya.

Setelah Amira menapakkan kakinya di ruang tamu,semua sorot mata tertuju pada dirinya tanpa terkecuali Alzam.

“Masyaallah” Gumam Alzam pelan.

“Masyaallah,cantik sekali nak Amira” Puji Umi Saidah kepada calon menantunya.

Amira hanya bisa tersipu malu mendengar pujian Umi Saidah.

Hampir semua orang yang berada diruang tamu tersenyum saat melihat Amira, membuat dirinya malu malu kucing, tidak banyak yang ia lakukan selain hanya menunduk dan menahan senyum indahnya.

“Mohon maaf Kyai Yusuf dan keluarga ,maksud kedatangan kami kendalem njenengan ini untuk menjodohkan anak perempuan Kyai Yusuf dengan putra saya, Hafizan Alzam Al Ghassan. Sesuai janji yang sudah saya ucapkan waktu sekolah dulu dan saya rasa ini adalah momen yang pas untuk saya menepati janji saya,supaya persaudaraan yang terjalin antara saya dan Kyai Yusuf menjadi lebih erat dan awet sampai generasi selanjutnya.” Ucap Kyai Halil membuka obrolan dan seketika suasana menjadi hening.

“Baik Kyai Halil, saya ucapkan terima kasih karena sudah jauh jauh untuk datang kesini, saya sangat senang karena Kyai Halil mampu menepati janjinya yang sudah lama berlalu, saya sebagai Abi dari putri saya sangat menerima perjodohan ini, karena dilihat nak Alzam yang insyaallah ilmu agamanya sudah matang dan saya yakin nak Alzam ini bisa membimbing putri saya”

“Tetapi,keputusannya saya kembalikan kepada anak anak kita,karena mereka yang akan menjalani ibadah ini”

“Nak Alzam,apakah tidak keberatan untuk menerima perjodohan ini, dan menikahi putri saya ikhlas lillahita’ala?” Tanya Kyai Yusuf kepada Alzam.

Setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan kepadanya, tubuh Alzam serasa mati rasa, badannya dingin dan spontan ia mengatakan yang tidak bisa ia kendalikan.

ALZAMIRA (Hiatus)Where stories live. Discover now