54 : Need a Miracle

22K 1.1K 84
                                    

Pengakuan Alaska tentang dirinya suami dari Meysha, membuat Elang dan Arin di minta untuk menemui Kepala Sekolah besok di sekolah

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Pengakuan Alaska tentang dirinya suami dari Meysha, membuat Elang dan Arin di minta untuk menemui Kepala Sekolah besok di sekolah. Bukan hanya Elang dan Arin saja, tapi Arga dan Karina pun turut dipanggil untuk di mintai penjelasan mengenai pengakuan Alaska. Mereka di panggil tanpa surat panggilan. Tanpa mengurangi rasa hormat Kepala Sekolah tersebut juga meminta maaf karena memanggil mereka secara lisan.

Sedangkan Alaska, dalang dari di balik itu semua saat ini malah sedang asik mengajak ngobrol istrinya dengan senyum yang lebar. Walaupun cowok itu tidak mendapatkan sahutan apa-apa, tapi hal itu tidak dapat melunturkan senyumnya sedari tadi.

"Senang kamu Al?" Arga sedikit mendengus kesal.

Tanpa menoleh Alaska berdehem pelan, setelah itu ia kembali berbicara pada sang istri tentang hal random yang sudah dialaminya hari ini.

Elang hanya bisa terkekeh geli melihat tingkah sang menantu. Tadi setelah menantunya itu mengucapkan fakta yang cukup mengejutkan bagi mereka bahkan bagi dirinya, menantunya itu langsung berjalan ke arah putrinya dan langsung mengecup kening putrinya dengan watados nya. Menantunya seakan melakukan itu di depan mereka sebagai bukti ucapannya.

Apalagi tadi ia juga melihat wajah bertambah terkejut dari tamu yang sedang menjenguk putrinya saat itu. Dalam hati ia hanya bisa menahan diri untuk tidak meledakkan tawa gelinya.

Sedangkan Karina dan Arin menggelengkan kepalanya geli melihat itu. Lalu Karina mendekat ke arah sang putra.

"Apakah kamu sudah makan?"

Lagi tanpa menoleh, Alaska mengangguk. Sepertinya cowok itu masih betah memandangi wajah istrinya walaupun hal itu sudah cowok itu lakukan selama satu jam.

"Kalau shalat?" Tanya Karina lagi.

"Dhuhur udah. Ashar belum." Gumam Alaska pelan.

Karina menghela nafas pelan. "Shalat dulu ya? Kamu juga belum bersih-bersih sejak pulang sekolah tadi, apa kamu tidak takut istrimu mual mencium bau badan mu karena berkeringat?"

Alaska menatap Ibunya dengan tatapan kesal. "Alaska selalu wangi, Ma!" Ucapnya kesal.

Karina terkekeh geli. "Iya-iya. Mama hanya becanda Al. Tapi untuk masalah shalat dan bersih-bersih Mama serius, cepat lakukan perintah Mama sekarang."

"Sepuluh menit lagi."

"Sekarang, Al." Perintah Karina lebih tegas.

Alaska menghela nafas pelan. "Baiklah-baiklah, Mama menang."

Setelah itu Alaska langsung memasuki kamar mandi dengan langkah berat dan wajah kesalnya. Ia ini masih membutuhkan waktu untuk memandang wajah istrinya, tapi semua itu gagal karena Ibunya sendiri.

Dan meledaklah tawa para orang tua itu setelah melihat Alaska masuk ke dalam kamar mandi. Ya setidaknya dengan drama tadi kesedihan mereka tentang kesehatan Meysha sedikit berkurang.

ALASKA | ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt