I'm Your Son Too : Bagian 1

5.9K 252 12
                                    


Sebuah kertas di lemparkan ke arah cowok yang memakai seragam sekolahnya, pria yang ada di depannya itu menginjak-injak kertas ulangan harian putranya itu sampai kotor.

"Ayah tidak mau ya, lihat kamu mendapatkan nilai seperti ini lagi."

"Tapi Yah, itu nilai Antares yang paling bagus."

Pria itu mengambil kertas yang sudah dia injak-injak, dia melemparkan kertas itu ke arah putranya.

"Kamu bilang delapan itu bagus?, lihat Alvares dia bisa mendapatkan nilai sepuluh."

Antares mengambil kertas yang di lempar ke arah dirinya, dia tersenyum melihat kertas ujiannya sudah tidak berbentuk lagi.

"Ayah malu mempunyai anak yang seperti kamu, kamu tidak bisa seperti Calvano dan Alvares. Lihat mereka, mereka bisa membuat Ayah bangga dengan semua nilai yang mereka miliki."

"Maaf Yah, karena aku tidak bisa seperti Bang Vano dan Alvares."

Aska pergi dari sana, dia meninggalkan putranya yang masih setia berdiri di sana. Antares melihat ke arah kertas yang ada di tangannya, dia tersenyum kecut melihat kertas ulangannya sudah rusak.

"Bodoh banget sih lo Res, kenapa lo gak bisa dapat nilai sepuluh kayak Alvares?" Antares merobek-robek kertas ulangannya, dia akan membuang kertas ulangannya.

"Antares!" Antares memberhentikan langkahnya saat seseorang memanggil namanya, saat dirinya berbalik dia melihat saudara kembarnya turun dari tangga.

"Mau kemana lo?" Tanya Alvares, menahan kepergian Antares.

Antares mengangkat kertas ulangannya yang sudah tidak berbentuk lagi, "Gue mau buang sampah." Jawab Antares.

Antares akan pergi dari sana, tapi dirinya sudah di tahan dengan Alvares.

"Itu hasil ulangan lo ya, Ayah marah lagi ya ke elo?"

"Enggak, Ayah gak marah kok ke gue."

Setelah menjawab itu, Antares pergi dari sana untuk membuang kertas ulangannya. Apa nilai delapan itu jelek untuk Ayahnya?, pikir Antares.

🍂🍂🍂

Setelah membuang kertas ulangannya Antares tidak pergi masuk ke dalam rumahnya, dia lebih memilih pergi berjalan-jalan di sekitar perumahannya. Dia ingin menghibur hatinya yang sedikit sakit setelah mendengar ucapan Aska, dia saat ini sampai di taman yang ada di perumahan ini.

"Ah lebih baik gue di sini aja, lagi kalo pulang pasti Ayah sama Bunda marahin gue lagi."

Antares duduk di salah satu bangku yang ada di sana, dia mengeluarkan sebuah alat tulis dan juga sebuah buku kecil. Dia akan menggambar pemandangan yang ada di sana, kedua orang tuanya tidak tau jika dirinya sangat suka melukis.

"Permisi." Antares memberhentikan acara melukisnya, dia melihat ke arah seorang gadis yang berdiri tepat di depannya.

Antares memberikan tatapan datar ke arah gadis itu, sedangkan yang di tatap hanya bisa menundukkan kepalanya karena merasa takut di tatapan dengan Antares.

"Ada apa?" Tanya Antares dingin.

"Aku cuma mau minta izin, buat duduk di sini."

"Duduk aja, ini tempat umum jadi gue gak bisa ngelarang lo."

"Makasih." Gadis itu duduk di sebelah Antares.

I'm Your Son Too || Eric Shon [END]Where stories live. Discover now