9. Analisis Derren

6.1K 379 5
                                    

9.

Analisis Derren

Daris masuk ke ruangan khusus diantar oleh dua orang sipir. Tiba-tiba saja ada telepon dari seseorang untuknya, padahal ini sudah tengah malam. Orang-orang seperti dia mendapat dispensasi khusus mengenai segala aspek yang berhubungan dengan kasus, soalnya dia belum terbukti bersalah.

“Halo?” Daris mengangkat telepon yang terletak di meja.

“Daris Harryawan, berhentilah bersifat keras kepala,” Daris mendengar suara yang aneh. Suara yang dimodifikasi dengan alat.

“Aku tidak bersalah,” kata Daris tenang.

“Putramu Derren ada ditanganku. Kalau kau masih keras kepala, akan kukirim mayatnya padamu ditambah dengan mayat Sandra, cintamu itu.”

Daris menelan ludah. “Apa kau mencoba mengancamku?”

“Aku tidak mengancam. Aku memerintahmu. Kuberi kau waktu sampai pengadilan besok. Jika kau tidak mengaku bersalah maka aku akan membunuh mereka berdua. Pikirkan dan silakan pilih sendiri. Nyawa Putramu atau penjara. Tentunya kau orang yang tidak bisa membohongi perasaan di hatimu kan?”

Air mata Daris menetes.

***

“Holmes... Holmes...”

Deva mendengar suara di dekat telinganya.

“Holmes bangun. Ini sudah tengah hari.”

Deva membuka matanya yang terasa berat dan melihat sosok kabur berpakaian putih. Deva mengucek matanya dan menjernihkan penglihatannya. Dia melihat Derren.

“Derren? Astaga! Kau dari mana saja?” Deva terduduk. Kondisi Derren masih sama seperti kemarin malam. “Kau baik-baik saja kan? Tidak luka kan? Kata Rai kau diculik! Aku panik setengah mati! Si—siapa mereka?” pandangan Deva teralih melihat dua pemuda di belakang Derren.

“Mereka...”

“Kami pengawal pribadi Hosea Derren Harryawan yang diperintahkan Agen Mike Gregor  untuk menjaganya. Namaku Jermy Nicolen dan yang disampingku ini Ello Koyja,” kata yang berwajah cantik. “Dan kamu, sahabat Hosea Derren Harryawan, siapa namamu?”

“Deva ‘Sherlock Holmes’,” jawab Deva. Dia menatap Derren dengan tatapan meminta penjelasan. “Derren, apa maksudnya ini?”

“Mereka suruhan Agen Mike yang ditugaskan untuk menculikku agar tidak melakukan tindakan yang bodoh, tapi yang kena masalah justru Rai. Dia diculik kan?”

“Dari mana kau tahu?”

“Rai tidak ada disini saja sudah membuktikan analisisku.”

Derren dan RaiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz