Gara-gara Menguping

83 17 21
                                    

Venus keluar dari tendanya dan berjalan sendirian di malam hari. Dia tiba-tiba saja kepingin berjalan sendirian, menikmati angin malam.

Dalam perjalanannya, dia melihat dua orang yang yang sedang berbicara satu sama lain. Venus pasang bulan mendekat untuk melihat kedua orang itu dengan jelas.

"Mars dengan Raya. Ngapain mereka malam-malam begini?" Karena saking kepo nya apa yang dibicarakan mereka, Venus berencana menguping pembicaraan mereka. Apalagi Venus melihat ekspresi Raya sedang marah.

"Mars, aku suka sama kamu. Kamu yang nggak ngerti perasaan aku!" ucap Raya marah.

Venus mengernyitkan keningnya "Loh, kok dia yang marah?"

"Apa sih bagusnya cewek yang bernama Venus itu! Dilihat dari manapun, aku lebih baik darinya" ujar Raya lagi.

"Gue nggak bego kayak lo, ganggu cowok melulu" gumam Venus kesal. Dia marah karena Raya membawa-bawa dirinya.

"Lo nggak usah banding-bandingin Venus dengan lo. Karena dia jauh berbeda dari lo, dan gue tahu Mana cewek yang terbaik buat gue. Gue..."

Venus mengernyitkan keningnya bingung karena dia tidak mendengar suara Mars dan Raya berbicara. "Kenapa jadi hening? Apa mereka sudah pergi?"

Venus mencoba mengintip dari tempat persembunyiannya. "Kok mereka nggak ada?"

"Nyari gue ya?"

"Aaahh!" kaget Venus. "Lo kenapa bisa ada disini?! Bukannya... Ups!" Venus menutup mulutnya karena keceplosan.

"Ngapain disini?" tanya Mars.

"Gue... Gue nyari gelang, ah iya gue nyari gelang gue disini yang jatuh" jawab Venus gugup.

"Masa?"

"Iya. Ngapain gue bohong" sahut Venus.

"Mungkin saja, sebab lo sudah ketahuan" ujar Mars. "Sampai mana yang lo dengar?"

"Gue nggak dengar apapun. Sumpah!" jawab Venus cepat.

"Gue suka sama Raya."

"Hah?! Bukannya lo bilang, ups!" Lagi-lagi Venus keceplosan. Dia memukul-mukul mulutnya yang terlalu ember.

Mars menyeringai "Lo sendiri yang ngaku."

"Mars, gue ingat masih ada urusan. Gue pergi dulu." Venus ingin pergi tapi ditahan oleh Mars.

"Mau kemana lo? Gue dan lo belum selesai bicara" ucap Mars dingin.

Venus menelan ludahnya takut "Mampus gue" batinnya.

"Gue ingat kalau ada urusan sama Celsa" ucap Venus.

Mars mengangkat sebelah alisnya "Nggak usah bohong."

"Gue nggak bohong!"

Mars mendekati wajah Venus dan berbisik di telinganya. "Pilih mana, lo jujur atau gue cium?"

Venus membelalakkan matanya "Apa lo bilang?! Hmph..." Mars langsung menutup mulut Venus karena kaget Venus langsung berteriak.

"Lo mau kepergok sama guru berduaan sama gue di sini" ujar Mars

Venus menggeleng cepat dengan mulut yang ditutupi oleh tangan Mars.

"Sekarang lo ngomong yang jujur" ujar Mars.

Mata Venus melihat tangan Mars yang berada di mulutnya, Mars pun mengikuti arah mata Venus. "Oh sorry..." Mars menarik tangannya dari mulut Venus.

"Serius gue nggak dengar apa pun. Gue tadi hanya kebetulan lewat" ucap Venus.

"Gue suka sama lo Ven" ucap Mars serius.

"Hah?!

"Gue suka sama lo."

"Heh?!"

"Gue suka sama lo. Berapa kali lagi gue harus bilang Ven" ucap Mars yang hampir emosi karena Venus terus sahut gak jelas.

"Ohh, hehehe... Sorry... Apa lo bilang?!" Venus langsung sadar dengan ekspresi kaget sembari menatap Mars.

"Sekali lagi lo bilang yang lo bilang barusan" ucap Venus pelan.

Mars menghela nafas "Gue suka sama lo."

Plak!

"Mars, sorry gue gak sengaja. Gue reflek nampar lo barusan" ujar Venus sambil mengatupkan kedua tangannya meminta maaf.

"Lo kenapa nampar gue sih?!" kesal Mars.

"Ya gue kagetlah. Lo ngomong kayak gitu tiba-tiba, gue jadi kaget" ungkap Venus.

Mars menyeringai "Lebih kagetan mana kalau gue cium?" Mars mulai mendekat pada Venus.

"Lo mau ngapain?! Lo jangan macam-macam Mars..." ucap Venus takut.

"Gue nggak macam-macam kok. Cuma satu macam doang." Tinggal beberapa senti lagi bibir Mars menyentuh bibir Venus.

Reflek Venus menutup matanya karena takut. Detak jantungnya mulai tidak karuan.

"Lo beneran mau gue cium?" bisik Mars ditelinga Venus. Seketika Venus langsung membuka matanya dan mendorong Mars menjauh.

"Lo..." geram Venus. Dia menjadi kesal dan malu sendiri karena pikirannya sudah kemana-mana gara-gara Mars. Pipinya sudah memerah karena menahan malu.

Mars mengernyit keningnya kebingungan "Lo kenapa?"

"Gak tahu!" Venus memalingkan wajahnya. Dia menghentakkan kakinya kesal dan berlalu pergi meninggalkan Mars.

Mars mengulum bibirnya menahan senyum. "Beneran jadi pengen gue cium jadinya kan."

Belum cukup bikin baper🙂 tenang aja di bab selanjutnya, siap-siap aja baper sampai ke langit ketujuh 🤣.

Jangan lupa untuk vote dan komentar 😉

DESNINE [END]Where stories live. Discover now