Kembalinya Masa Lalu

196 47 13
                                    


Happy Reading

"Venus pulang Ma... Pa..." ucap Venus yang langsung memasuki rumahnya yang hanya ada abang nya dilihatnya.

"Bang, Mama sama Papa dimana?" tanya Venus yang langsung mengambil posisi di samping Angkasa.

Angkasa sedang asyik nonton di depan televisi. "Tumben, Abang cepat pulang. Gak kuliah?" tanya Venus.

"Tadi cuman bentar ke kampus, langsung pulang ke rumah. Ngapain lama-lama ke kampus, nggak seru" jawab Angkasa.

"Lah, bukannya Abang lagi gebet tuh Kak Syila. Kenapa nggak ajak Kak Syila kencan gitu" ujar Venus.

"Syila dah punya pacar" ketus Angkasa. Dia kesal mendengar nama Syila.

"Kasihan... Yang sabar ya Bang. Punya waja ganteng, kok gak dipandang gebetan" sindir Venus.

"Bodoh amat. Daripada bahas Syila, kenapa gak bahas lo aja" ucap Angkasa antusias.

"Ngapain bahas gue. Kayak gak bisa bahas lain aja."

"Tadi Dirga nyariin lo" ucap Angkasa yang langsung membuat wajah Venus datar.

Dirga Gantara adalah pacar Venus. Tapi bagi Venus, mereka hanyalah orang asing.

"Lo masih marah sama Dirga, Na." Angkasa mengubah panggilan Venus menjadi Anna.

"Bang, gue gak tahu ya kalau yang gue lakukan salah. Gue udah mencoba menjauhi Dirga, sampai-sampai gue harus buang kenangan bersama Dirga" ucap Venus pelan.

"Yang lo lakukan dah benar. Tapi yang masih heran gue, kenapa kalian nggak putus-putus juga" tungkas Angkasa.

"Gue dah bilang pada Dirga. Tapi dianya aja yang nyolot gak mau putus. Gue gak peduli juga" balas Venus.

Venus mengambil remote dan mengganti channel TV. "Woy! Ngapain lo ganti sih" omel Angkasa.

"Nggak seru nonton pertandingan bola. Lebih baik nonton drama Korea, lebih enak. Cowoknya ganteng-ganteng semua" ujar Venus santai.

"Lo benar-benar" geram Angkasa. Diam menahan kekesalan pada Venus.

Venus hanya terkekeh pelan melihat Angkasa kesal karena dirinya.

*****

"Mama ku yang cantik sedunia. Please ya, jangan ke sekolah lagi kalau bahas yang tadi. Bikin orang repot aja" oceh Mars pada mamanya.

"Kamu yang bikin Mama repot. Kamu main bawa keluar Venus. Padahal mama belum kelar ngomong sama Venus" balas Yuli tak mau kalah.

"Ngapain cari Venus Ma. Minta jadi anak segala lagi. Venus anak orang loh Ma" ujar Mars.

"Kalau mau anak lagi, tinggal buat sama Papa. Apa susahnya sih?!" Ucapan Mars langsung mendapat tatapan tajam dari Yuli.

"Napa ribut-ribut sih Ma?" tanya Brama, papanya Mars.

"Nggak ada apa-apa Pa" jawab Mars.

"Mama nggak mau tahu ya. Kamu harus membawa Venus ke rumah ini" ucap Yuli tegas.

"Idih. Ogah, Mars bawa cewek itu ke sini." Mars langsung naik ke lantai dua dan masuk ke kamarnya.

"Mama kenapa sih? Dan siapa Venus?" tanya Brama pada Yuli.

"Venus adalah teman sekelas Mars."

"Jadi, kenapa harus bawa Venus ke rumah ini?" tanya Brama sekali lagi.

"Papa nggak ngerti sih. Anak itu cantik loh, cocok sama Mars. Apalagi namanya Abrianna Venus" ungkap Yuli.

"Ada-ada saja." Brama hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah istrinya.

DESNINE [END]Where stories live. Discover now