part 8

109K 2.8K 71
                                    

Hazel terbangun dari tidur, suasana terasa sepi seperti biasanya. Dia membuka jendela perlahan agar cahaya matahari bisa masuk dan membuat kamarnya menjadi terang.

Diluar Reina tengah sibuk menyiapkan makanan diatas meja seorang diri. Dia memang tidak ahli memasak namun masih bisa menyajikan hidangan sederhana yang layak.

Beberapa saat kemudian Hazel turun dari kamar lantai atas, dengan jas putih terlipat di tangannya dan sebuah tas di tangan kirinya.

"Sarapanlah dulu"

Hazel terpaku sejenak, dia kemudian duduk di kursi meja makan. Menatap sebuah hidangan yang ada di atas meja.

"Memang tidak banyak, dan mungkin tidak seenak restoran yang ada di sebelah klinikmu"

Hazel mengambil piring dan mengambil lauk, kuah dan nasi cukup banyak. "Aku tidak pemilih soal makanan, dan kamu harus mengurangi porsinya jika tidak tubuhku mungkin akan membengkak"

Reina menahan tawa mendengar ucapan hazel.

"Kenapa kamu tertawa"

"Hanya membayangkan bagaimana jika tubuhmu membengkak"

"Jangan mengejekku"

Hazel makan dengan lahap, ini pertama kali dalam hidup Hazel semenjak dia tinggal sendirian. Dia selalu melewatkan sarapan dan makan di saat jam makan siang.

"Kamu pulang kerja jam berapa?"

"Jam 5.. sampai rumah jam 5:20 kenapa"

"Aku bosan dirumah"

"Aku akan berusaha pulang lebih awal"

Hazel menyelesaikan makanannya hingga piring bersih dan kosong. Reina merapikan dasi yang dikenakan hazel sebelum pergi ke klinik. Hazel segera berangkat dengan mobilnya, di klinik sudah ada beberapa pasien yang antri.

Hazel meminta maaf pada para suster karena telat datang 15 menit. Hazel tidak pernah telat sebelumnya tentu para suster memaklumi hazel kini sudah menikah dan mungkin menikmati waktu waktunya dirumah.

Reina mencuci piring, dan menjemur pakaian, walaupun hazel sudah punya tukang londry langganan namun reina tidak terlalu suka dengan aroma parfum tempat londry itu.

Reina masuk ke kamar hazel untuk mengambil pakaian hazel agar dia cuci sekalian. Reina terkesima dengan tatanan kamar suaminya, sangat rapi dan bersih, dia melihat sebuah parfum beraroma mint aroma khas Hazel. Dia membuka lemari dan semua pakaian di dalam lemari sangat rapi.

Jam tangan mahal berjejer rapi di salah satu laci begitu juga jejera dasi. Tidak ada yang bisa dilakukan reina di kamar hazel, semuanya sangat sempurna berbeda dengan rico.

......

Hazel berulang kali melihat kearah jam, 30 menit lagi pekerjaannya selesai. Hazel melihat-lihat internet menggunakan komputer diruangannya mencari apa yang harus dia lakukan jika ingin berkencan.

"Pak"

Hazel kaget, rupanya salah satu suster sedang memanggilnya daritadi.

"Iya.. kenapa"

"Pasien sudah selesai di periksa, apa kami harus menerima pasien lagi?" Bertanya karena dahulu hazel sering bekerja melewati jam kerja.

"Tidak.. aku ada janji sore ini"

"Baik pak"

"Tunggu" surter itu berhenti.

"Iya pak ada yang bisa saya bantu?"

Hazel sedikit bingung menjelaskannya "apa.. apa yang biasanya disukai wanita jika berkencan"

Suster itu tersenyum dan sedikit menahan tawa, hazel sedikit malu. "Setau saya, dinner, nonton dan memberikan kejutan, hadiah atau bunga"

Sad Cruel PsycopathWhere stories live. Discover now