-HG 10

863 101 5
                                    

Typo bertebaran dimana-mana.

Aletta melebarkan kedua matanya, saat bibir dingin atan begitu kenyal terasa dibibirnya. Bahkan atan kini menutup matanya seakan menikmati apa yang tengah ia lakukan.

Tangan atan juga memegang tengkuk aletta membuat gadis itu diam tak berkutik bersamaan dengan keterkejutan dan debaran jantungnya yang seakan ingin meledak.

Sadar apa yang dilakukan atan padanya, aletta langsung mendorong atan membuat jarak antara keduanya.
Dengan nafas yang terengah-engah akibat ciuman atan  serta jantung yang masih berdebar kencang aletta menatap tajam atan yang kini tersenyum manis seakan tak melakukan apapun padanya.

"Atan!!! lo apa-apaan ahh?" pekik aletta, setelah mengumpulkan kesadarannya serta mengendalikan deguban jantungnya. Jangan lupakan wajah gadis itu terlihat memerah entah karena malu atau marah.

"masa lo ga tau, gw abis cium lo" sahut atan dengan santainya.

"Ya gw tau!! lo ngapain cium gw?"

"Karena lo___"Atan menjeda kalimatnya "Karena lo bawel dan ga mau dengar apa kata gw"

"gw bukan ngatur lo, tapi gw ga mau terjadi sesuatu sama lo karena lo terlalu memaksa untuk mengingat ataupun mencari tahu semua tentang kecelakaan lo"

"ta, asal lo tahu saat melihat lo tergeletak dijalan dan gw ga bisa apa-apa buat lo itu membuat gw gagal buat jaga lo" tangan atan terangkat untuk memegang kedua pipi aletta yang masih terdiam menatapnya.

"Jadi mulai sekarang, dan sejak ciuman barusan lo adalah pacar gw dan lo harus dengerin apa kata-kata pacar. ok" sambung atan dengan mengedipkan sebelah matanya.

Aletta melebarkan matanya, ia langsung melepaskan tangan atan dipipinya yang memerah.
"Ga mau!!! siapa juga yang mau jadi pacar lo apa lagi lo setan" sanggah aletta.

Atan tersenyum, lalu kembali mendekatkan wajahnya kewajah aletta, membuat gadis itu reflek memundurkan kepalanya.
Namun dengan sigap tangan atan merangkul pinggang aletta hingga tak ada jarak antara keduanya.

"Kalau ga mau kenapa pipi lo memerah??" aletta kembali menutupi wajahnya.

"Terus debaran jantung lo kencang banget sampai gw bisa mendengarnya" tambahnya lagi.

Aletta kembali mendorong atan, tapi gagal karena pria itu jauh lebih kuat.

"Dasar lo setan, kemarin maksa gw buat jadi teman lo sekarang pacar besok apalagi??? suami gw??"

"Kalau lo mau nikah sama setan, gw siap kok jadi suami lo. Menurut gw ga buruk juga kalau kita nikah" balas atan dengan kerlingan nakalnya.

"Ataaaaaannn pergi lo dari sini" teriak aletta untung saja suasana rumah sakit sedang sepi jadi tak tak yang mendengar teriakannya.
Sedang atan hanya tertawa melihat wajah merah serta marah aletta yang menurutnya sangat menggemaskan.

**

Mentari pagi menyambut pagi yang jauh lebih cerah dari hari kemarin.
Entah sudah berapa lama arsel memperhatikan adiknya yang sejak tadi memegangi bibirnya dengan wajah memerah diatas tempat tidur dengan sebagian tubuhnya tertutupi selimut.

"Mah kayanya kita harus panggil dokter lagi deh buat periksa ulang letta" seru arsel, membuat sera yang lagi memotong buah apel mengalihkan pandangannya kearah aletta. Objek yang dimaksud arsel.
Sedang sang objek menatap kesal arsel yang sekarang tengah menatapnya penuh tanda tanya.

Handsome Ghost ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang