Part 2

822 116 0
                                    

***

Setelah mengobati luka ku, aku dan chaengi langsung bergegas menuju kelas.

Entah kebutulan atau memang takdir aku dan chaeng kembali ditempatkan dikelas yang sama.

Saat ini chaengi tengah memapah ku, menuju kelas kami karna luka dilutut ku yang masih belum kering.

"J bisa jalan tidak, mau aku gendong saja biar cepat" ucap chaengie tiba-tiba

Aku yang mendengarnya lantas memutar bola mata ku dengan malas.

Dan dengan kesal aku mencubit perutnya.

"Awww,, yak jennie kim apa yang kau lakukan kenapa mencubit perut ku haishhh!!" Ucapnya seraya mengelus perutnya yang aku cubit tadi.

"Makanya kalau ngomong jangan ngasal, enak saja mau gendong, apa kamu ingin kita jadi pusat perhatian lagi"

"Y..ya tap.."

"Lebih baik kamu bantu aku jalan lagi biar kita lebih cepat sampai kelas" ucap ku cepat menyela ucapannya.

Aku tersenyum puas saat melihat chaeng tidak membalas ucapan ku dan kembali membantu ku untuk berjalan.

"Dasar kucing galak untung teman kalau bukan sudah ku ikat dia ditiang basket" ucap chaeng dalam hati karna masih kesal.

Aku yang melihat chaeng dengan tampangnya masih terlihat kesal itu hanya tersenyum, Aku yakin dia tengah menyupah serapahi aku dalam hatinya tapi dia tidak ingin mengatakannya secara langsung.

"Sudah tidak usah mengataiku dalam hati, aku kan ada disini langsung bilang saja" ucap ku dengan menapilkan deretan gigi ku

Karna jujur chaeng saat ini terlihat sangat lucu dengan wajah kesalnya

Dia hanya memutar bola matanya malas saat mendengar ucapan ku "jalan saja yang cepat kucing nanti kita dihukum karna lambat masuk kelas".

"Yakkk,,, aku bukan kucing". Karna tidak terima aku dipanggil kucing,

aku pun menghujaninya dengan cubitan disekujur tubuhnya.

"Yakk,, kucing hentikan ini sakit tahu" kata chaeng sambil menghindari cubitan ku.

Aku segera menghentikan aksi kekerasan yang ku lakukan padanya dan mendengus kesal.

"Haishhh,,, jangan mengatai ku kucing lagi, kalau tidak ingin aku aniaya lagi" kata ku dengan nada mengancam.

Chaeng yang saat ini masih mengusap bagian tubuhnya yang terkena cubitan ku hanya bergumam "cihh,, tidak ingin dipanggil kucing tapi nyatanya matanya itu mirip kucing, Kkkk" lirih chaeng karna takut aku mendengarnya.

"Yakkk park chaeyoung jangan fikir aku tidak dengar yahhh" teriak ku saat chaeng berada tidak jauh dibelakang ku.

"Tunggu J, jalannya pelan-pelan saja nanti luka kamu susah keringnya". Ucap chaeng yang saat ini sudah berada disamping ku.

"Makanya bantuin~~~" ucap ku merengek padanya.

Chaeng yang melihat ku merengek lantas menyunggingkan tipis bibirnya dan mengacak rambut ku.

I LOVE YOU AND YOU KNOW ITWhere stories live. Discover now