13 👑 Awal Dari Sebuah Masalah

549 94 11
                                    

Sky menatap keluar jendela sembari memainkan pena ditangannya. Hati dan pikiran Sky dipenuhi rasa gundah serta penasaran. Jujur, sepertinya ada yang sengaja disembunyikan oleh orang-orang disekitar.

Semenjak Sky mengalami tragedi jatuh ke jurang. Sekitar Sky seperti melihat aneh padanya. Ingin bertanya pada Treza mengenai kejadian sebelum dirinya jatuh ke jurang supaya Sky tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Namun, urung karena akhir-akhir ini Treza sulit dijumpai. Ya sudah, Sky memilih perpustakaan sebagai tempat yang sering dikunjungi.


Tok! Tok! Tok!

Mendengar ketukan pintu perpustakaan yang diketuk, Sky menoleh untuk mengetahui siapa dalangnya. Oh, Putra Mahkota Leo rupanya.

"Akhirnya aku dapat menemukanmu, Sky." Leo datang dengan senyum yang merekah.

Sky menghela napas lelah, begitu orang yang mati-matian ia hindari malah bertemu di perpustakaan. Latihan, latihan, dan latihan. Seperti tak ada hal lain saja yang bisa dilakukan.


"Ada apa Putra Mahkota repot-repot mencari saya?" Tanya Sky datar.

"Jangan terlalu formal, Sky," balas Leo saat dirinya mengambil posisi duduk di kursi seberang Sky.

Ada apa dengan Leo? Hanya itu yang terlintas di kepala Sky. Ia menutup buku tebal yang diselipi kertas hasil coretannya tadi, lalu meraih buku lain untuk digunakan sebagai bacaan.

"Jadi ... Kenapa Kak Leo repot-repot mencariku secara langsung, padahal bisa menyuruhku datang menemuimu?" Tanya Sky sambil membuka buku.

"Aku ingin berganti udara, Sky. Ruanganku terlalu pengap." Benar. Leo tidak bohong. Selama 2 hari berada di ruangan tertutup dan hanya ditemani oleh setumpuk kertas mampu membuat udara di ruangannya tak enak.

Sky hanya diam karena merasa ada yang tidak beres dengan Leo. Setidak sukanya Leo pada sesuatu, biasanya dia tidak akan menampakkan secara terang-terangan rasa tak sukanya.

"Buku apa yang kau baca, Sky? Ah, Perjanjian Raja dan Bangsawan Selatan, rupanya. Apa kau tertarik dengan dunia politik, Sky?" Tanya Leo setelah duduk di sebelah Sky, dan melihat buku yang dibaca adiknya.

Sky menggeleng, "Sama sekali tidak." Ia baru sadar ternyata salah mengambil buku.

"Mengapa?" Tanya Leo penasaran.

"Mudah saja, karena aku tidak suka kekuasaan."

"Tapi, bukankah dengan kekuasaan bisa mendapatkan semua hal yang diinginkan?"

Benar. Sky tak menampik keuntungan satu itu jika kita memiliki kekuasaan. Namun, Sky tetap tidak tertarik. Alasan utamanya karena ingin menghindari pertikaian dan perdebatan yang tak menyenangkan dikalangan atas.

"Terserah saja. Aku tak peduli." Sky beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju rak yang berisi tentang sejarah.

Sky menelisik satu persatu judul buku di rak, tidak ada yang menarik. Namun, iris coklatnya berhenti menjelajah begitu menangkap buku yang bersampul tua berwarna dongker.

Pohon Keluarga Kerajaan.

Begitulah tulisan yang tertera di sampul buku setelah Sky menariknya dari rak, kemudian membaca judulnya.

"Buku itu seharusnya tidak boleh ada di perpustakaan istana." Sky menoleh saat suara Leo menyapa telinga. Oh, ternyata dia mengikuti.

"Tapi karena kau yang membaca, aku rasa tidak masalah, Sky. Saranku, sebaiknya kau simpan baik-baik buku itu dan jangan dikembalikan kemari," celetuk Leo.

Sleeping Prince | HaechanWhere stories live. Discover now