10 👑 Hari Yang Melelahkan

726 133 13
                                    

Happy reading
...

Sang pangeran menggigit buah apel, lalu tertidur saat itu juga. Tak ada yang membangunkan pangeran, kecuali ciuman cinta sejati.

Bullshit! Sky serasa mau muntah ketika membaca skrip naskah bagiannya. Apa ini? Kenapa adegannya terbalik?! Dimana-mana, harusnya pangeran lah yang memulai, bukan malah sang Princess.

"Kak Sky, baca apa?"

Sky yang tengah membaca naskah drama sambil berbaring di sofa, seketika menoleh ke samping kirinya, tepatnya di dekat kaki. Oh, Micha rupanya.

"Kakak baca cerita, Dek." Sky merubah posisi menjadi duduk. Ia menepuk space di sebelahnya, "Sini, duduk."

Micha yang pada dasarnya datang karena ingin mengajak bermain masak-masakan langsung menurut. Ia naik ke sofa dan duduk di sebelah Sky.

Jikalau Leo memiliki pendirian yang kuat, maka lain dengan Micha. Adik kesayangan Leo itu gampang terpengaruh, apabila saat pengaruhnya memiliki keterkaitan dengan hal sastra. Ia akan plek-ketiplek persis dengan sang kakak. Di depannya ada bertumpuk buku, apapun itu jenisnya, pasti akan dibaca dan tak peduli pada lainnya.

"Cerita apa, Kak?" Kan, Micha tertarik. Mengurungkan niat awalnya untuk mengajak Sky bermain masak-masakan.

"Pangeran sama Princess. Kamu mau baca?" tawar Sky sambil menyodorkan lembaran naskah ditangannya.

Dan sudah jelas jawabannya, Micha tak menolak. Ia meletakkan mainan panci plastik di karpet bawah, kemudian mengambil alih lembaran naskah kepunyaan Sky.

Micha mulai fokus terlarut pada deretan kalimat di kertas. Ia membaca, sekaligus bergumam. Khas anak-anak ketika membaca. Tapi, Micha bukan sekadar membaca dengan nada datar seperti orang berpidato. Sepupu kesayangannya ini... bisa dibilang masuk ke dalam cerita. Ia menghayati dan membaca sesuai tanda baca serta perintah di dalam naskah.

Melihat Micha yang lebih cocok melakoni peran ketimbang dirinya, terbesit sebuah ide di kepala Sky.

Bertepatan setelah Micha selesai membaca, Sky mengutarakan isi kepalanya. "Dek, kalau kakak minta tolong kamu buat bantu kakak, kamu mau nggak?"

"Bantu apa?"

Merasa mendapat angin segar, Sky mengukir senyum manis. "Kakak minta tolong, kamu nanti baca bagian Princess, terus kakak baca bagian pangeran, oke?"

Micha mengangguk, "Oke!"

Dan benar saja, Micha benar-benar membaca bagian Princess, sedangkan Sky membaca dialog bagian pangeran dari awal hingga akhir. Dan berkat Micha, Sky akui jika dirinya terbantu. Bahkan ketika bagian ciuman, Sky sangat terbantu. Tenang, Sky hanya mengecup kening Micha.

Tanpa mereka sadari, sebenarnya ada seseorang yang berdiri di belakang mereka tengah mengawasi. Siapa lagi kalau bukan Leo. Satu-satunya kakak Micha itu tidak marah, sama sekali tidak. Bahkan ketika Sky mengecup dahi Micha. Leo paham, apa yang dilakukan Sky barusan hanyalah simulasi untuk latihan bersama yang akan dimulai besok.

"Good luck, Sky."

Detik berikutnya, Leo undur diri setelah bergumam barusan. Ia menaiki anak tangga secara diam-diam supaya dua manusia berbeda gender di ruang tengah itu tak terganggu.

...

Ekspektasi tak sejalan dengan realita. Simulasi yang dilakukan Sky bersama Micha kemarin memang membantu. Tapi, tidak untuk bagian kecup-mengecup. Sky masih ragu untuk mencium--tidak, maksudnya mengecup kening Willow, meskipun sudah membayangkan dan menganggap bahwa Willow adalah Micha.

Sleeping Prince | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang