Part 1|

222K 12.4K 329
                                    

Nea pov

Hari ini adalah hari pertamaku bekerja, aku menjalani nya dengan suka cita, tidak ada yang istimewa dari perkerjaanku yang hanya sebagai cleaning service.

Disini aku ditempatkan dibagian publik area, jadi mengepel adalah salah satu tugasku.

"Hai kamu anak baru ya?" Sapa seorang gadis dengan membawa nampan yang berisi secangkir kopi.

Aku yang tadinya fokus mengepel lalu mendongak kan kepalan menatap gadis yang sepertinya berbicara kepadaku.

"Ahh iya, perkenalkan nama ku Neandra panggil aja Nea." ucap ku dengan rama sekaligus menyodorkan tanganku untuk bersalam dengannya.

"Maaf aku sedang bawa ini" ia mununjuk nampannya dengan bibirnya.

"Ah iya gak papa," jawabku memakluminya.

"Nama ku Sania," dia juga memperkenalkan namanya. Tapi namanya sedikit unik, aku pernah menjumpai nya disalah satu brend minyak goreng kalau tidak salah.

"Salam kenal ya."

"Aku boleh minta bantuan kamu gak?" Tanya nya kepadaku, tentu saja aku tidak keberatan.

"Boleh"

"Tolong antar ini ke lantai 25 ke ruangan CEO," ucap nya memberitahukan nampan berisi cangkir itu kepadaku.

"Aku kebelet nih udah di ujung." imbuhnya dengan wajah sedikit merah dan penuh keringat.

"Iya deh, tapi ini gimana?" Tanyaku dengan pekerjaan yang belum ku rampungkan.

"Itu biar nanti aku yang lanjutin, ini urgen banget soalnya, takut pak bos marah-marah kalu kelamaan."

"Oh iya udah biar aku yang antar sekarang."

Aku pun memasuki lift karyawan menekan lantai 25.

Saat aku sudah di depan pintu yang bertulisan Chief Executive Officer (CEO) aku merasa gugup dan ragu untuk memasuki ruangan itu, ini adalah kali pertamaku bertemu dengan orang yang sangat penting dikantor ini. Aku takut membuat kesalahan yang membuatku dipecat.

Aku mengetuk pintu yang sudah kupastikan termpat tujuanku. Aku melihat pintu didepanku ini sedikit terbuka dan menampakkan cela tipis.

Tok

Tok

Tok

Sampai tiga kali ku ketuk belum kunjung jawaban aku memberanikan diri untuk mendorong pintu yang sedikit terbuka itu dengan satu tangan karena tangan yang lain membawa nampan berisi gelas.

"Akkhh!" Aku berteriak dengan keras, apa yang aku lihat barusan? Aku menonton adegan live orang yang sedang bercumbu.

Salah satunya pria tampan nan gagah dengan setelan jas navy nya, sedangkan yang satunya lagi seorang wanita dengan pakaian sexy dengan belahan dada yang terbuka.

Saat aku berteriak sotak membuat dua orang yang sedang bercumbu itu kaget lalu menghentikan aksinya.

"Siapa kamu berani-beraninya masuk ruangan saya?" Tanya pria ber jas navy itu marah dengan suara beratnya.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now