Part 13|

147K 10K 208
                                    


"Menurut mu?" Ryszard menyeringai,  sepertinya ia berhasil menakut-nakuti nya. "Kamu sudah berani menampar ku, padahal aku hanya mencium mu." Ucap nya tepat di telinga Nea.

Merinding, itu lah yang di rasakan Nea saat napas hangat Ryszard berhembus di sekitar telinga dan lehernya.

Tubuh Nea semakin tegang merasakan setiap terpaan napas Ryszard yang mengenai kulitnya.

"Jangan pernah membantah apa yang saya ucapkan atau kamu akan mendapatkan hukuman yang lebih dari itu." ucap nya dengan nada sensual membuat bulu kuduk Nea semakin tegang.

Setelah mengatakan itu Ryszard langsung meninggalkan Nea begitu saja setelah membuat Nea gemetar ketakutan.

"Huhh..." Nea menghembuskan napas nya lega.

Di dalam hatinya masih bertanya-tanya, apa yang barusan Ryszard lakukan? Dia mencium Nea? Marah hanya karena Nea mengobrol dengan Tino sahabatnya sendiri?

Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi benaknya. Namun Nea mencoba menyangkalnya, tidak mungkin Ryszard menyukainya.

_________

Kini di dalam mobil hanya ada kesunyian, tidak ada yang memulai pembicaraan.

Nea sendiri lebih memilih diam dan menatap arah luar jendela mobil. Sedangkan Ryszard, ia dari tadi berkutat dengan laptop nya tanpa mempedulikan Nea. Memang, walaupun Ryszard dirawat di rumah sakit beberapa hari ini, ia tetap bekerja lewat laptop nya guna untuk memantau pekerjaan nya di kantor yang di ambil alih sementara oleh Emrik asisten pribadinya, ya memang  seharus begitu karena Ryszard kan hanya ber-acting saja bukan benar-benar sakit.

Lain halnya dengan Emrik, ia masih memikirkan hal yang membuatnya kaget dan tercengang saat ia masuk ke ruang rawat Ryszard. Ia sangat kenal betul dengan Ryszard yang tak mungkin mencium seorang wanita jika ia tidak sangat mencintainya terlebih lagi yang ia cium adalah Nea, wanita yang baru beberapa bulan ini ia kenal. Ya memang hal itu seharusnya wajar jika dilakukan oleh sepasang suami istri yang saling mencintai.


_________

Sesampainya di depan mansion, mereka keluar dari mobil dan bergegas masuk.

Nea langsung menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di sofa tempat biasa ia tidur, setelah beberapa saat Nea menantap langit-langit akhirnya ia terbawa ke alam mimpi yang mungkin akan membuatnya bahagia beberapa saat kedepan.

Sedangkan di ruangan kerja yang terletak di mansion besar, terdapat dua orang yang berbicara santai namun terdapat guratan serius di wajah kedua orang tersebut.

"Kau sudah mengurus semuanya?" Tanya Ryszard kepada asisten pribadinya dan mendapatkan respon anggukan darinya.

"Aku sudah tidak mau berlama-lama berhubungan dengan jalang itu! Pastikan mulai besok dia sudah tidak akan mengganggu ku lagi."

"Itu sudah pasti, aku sudah mempunyai cukup banyak bukti untuk mencoreng nama baiknya di depan media, kita tidak perlu melebih-lebihkan. Dia sendiri yang lakukan semua itu, kita hanya tinggal membantunya saja untuk memperlihatkan wajah aslinya di depan khalayak."

"Hm" Ryszard hanya berdehem dan sesekali menyeruput kopi hitam yang ada dicangkir.

"Sepertinya kau mepercepat semua ini ada alasan tertentu," celetuk Emrik, namun Ryszard sangat memahami kata-kata nya.

Terpaksa Menikah Dengan CEO [Revisi]Where stories live. Discover now