"Kalau kamu es krim di kedai ini, kamu cocoknya jadi blue ocean." "Oh ya?" Aku mengangguk. "Blue ocean yang sangat dalam. Seperti pendalamanmu yang juga susah ditembus." Tawamu berderai di meja. "Apa lagi?" Aku ingin berkata bahwa blue ocean juga menggambarkan karaktermu yang sangat romantis, dinamis, tenang, dan menarikku ke dalam pusaran, tapi lidahku kelu. Kalimat itu menjadi mubazir di kepalaku.