"Kamu bener-bener sesuka itu ya sama Dikta?", siang itu Restu tiba-tiba saja merubah arah pembicaraan kami. Aku mengernyitkan dahi sambil tersenyum. "Kok senyum? Aku serius, Ka..", ucapnya sambil mengenggam tanganku. "Restu sayaaang, ngefans aja gapapa kan? ", sumpah pingin ketawa rasanya. Apa semengancam itu keberadaan Dikta dipikiranku dengan hubunganku dan dia. Toh, dia yang ada di hatiku, bukan Dikta. --- Author Note: Cerita ini tadinya terbengkalai lama dan saat ini saya sedang mencoba merangkai kata-kata lagi untuk melanjutkannya, tapi ini semacam rewrite --mengedit ulang dari awal-- semua naskah. Alur mungkin saja bisa berubah, nanti coba saya sesuaikan. Sekian, Terima kasih. Semoga suka.. ^_^ ~BonnieGianti~
13 parts