Tri, di usia yang masih muda sudah diuji oleh banyak peristiwa. Kehilangan orang tersayang, hingga menjadi korban, tentunya amat mengguncang dirinya. Tiap tetesan air mata itu perlahan demi perlahan menggerogoti dirinya, apakah anak semuda tri mampu menerima ini semua? Atau malah dilema yang menerpanya? Di usia 17 tahun...harusnya tri masih mencari jati dirinya, tapi nasib berkata lain. Apakah pemahaman nya tentang hidup juga terpengaruh? Baik nan buruk tiada yang dapat menilai tri.
4 parts