"Dosa apa yang kulakukan sampai kudapat nasib seburuk ini. Cinta kami harus berhias luka. Apa alasan yang kami lihat sampai mau dilahirkan ke dunia dan bertemu pada cinta yang membuat sakit tak terlupakan." Dewa Danishwara "Dimana salah cinta kami, aku yang selalu mampu bertahan di tengah banyaknya gadis yang menginginkannya. Pada akhirnya tetap harus kembali berjuang demi meluluhkan hatinya yang terlanjur berantakan akibat cinta buta seorang gadis yang membuatnya merasa ternodai." Nada Nigysta "Lelaki apa aku ini, tidak bisa mengungkapkan rasa pada wanita yang kucintai. Tembok besar itu terlalu dingin dan tinggi bagiku, tapi itukah alasanku? Bukan! Melainkan aku tahu, bahwa menyatakan apa yang kurasakan hanya akan membuatku kehilangan dirinya ... Kakakku sendiri." Kiandra Abyan Wijaya