kita tak pernah menyesali pertemuan. aku yang menyalamimu dengan seribu pertanyaan dalam benak, lalu kemudian menyelamimu setelah bertemu dan saling menjamu. Namun, aku akhirnya tenggelam dalam rasa yang penasaran yang tak berujung. Harusnya, kita juga tak menyalahkan akhir. Memuai kata "kita" lalu berubah menjadi "aku dan kamu". Menghantarkan kisah ini pada ambang perpisahan, entah akan memiliki ending bahagia atau perih tak terperi. Tapi bolehkan sedikit aku berharap sebelum kita benar-benar melangkah menjauh, agar tidak ada kata "selesai" untuk cerita ini? ***