Bagi Fanny tidak ada lagi seseorang yang bisa dipercaya. Tidak ada orang yang tulus mencintai. Melihat orang-orang disekitarnya yang berlagak mencintai dirinya, Fanny tersenyum sinis. Satu hal yang Fanny butuhkan, adiknya. Ia hanya ingin melindungi adiknya dari siapapun yang berusaha melukainya. Dari orang-orang yang berusaha menyingkirkan mereka berdua dari dunia penuh orang gila harta. Tapi Fanny hanyalah manusia biasa, Fanny tidak mempunyai siapapun lagi untuk menolongnya dikala ia menangis, dikala ia jatuh ke jurang kehidupan paling dalam. Fanny hanya berjuang untuk dirinya dan adiknya dari orang-orang gila harta milik orang tuanya. Fanny bisa apa tanpa seseorang pelindung, dia hanyalah seorang anak yang belum genap 17 tahun. Fanny lelah.. Ia butuh sandaran. Ia butuh sosok pelindung. Ia butuh seseorang yang bisa mendengarkan tangisnya.