Jaemin. Masih SMA. Cita-cita: masuk ruang BK--coret--Meraih masa depan bersama Pak Jewno. "Saya ke ruang BK demi menatap masa depan yang lebih cerah, Pak," --Jamidin, sedang berusaha meraih masa depan. Jeno. Masih muda (dan males jadi mamah muda--eh?). Guru BK. Sedikit lagi harus ke Rumah Sakit Jiwa. "Kenapa sih kamu jadi langganan BK? Saya tuh capek ya kamu recokin terus!" --Pak Jewno, suka daniel-eh?! denial soal cinta. . . . Jeno pikir, dia sial karena sering dikerjai Jaemin--dengan gombalan-gombalan cringenya. Di awal, Jeno sering kesal atau ingin muntah sendiri dengan gombalan keju khas anak kecil. Tapi lama-lama, dia terbiasa dan malah menyukai hal itu. Alhasil, dia menertawai dirinya sendiri karena jatuh cinta pada anak kecil. Di satu sisi, Jaemin kebingungan dengan perasaan sebenarnya pada Jeno. Dari tanpa perasaan, tiba-tiba muncul letupan-letupan aneh dalam dadanya setiap guru muda itu memberikan perhatian lebih, untuk dia seorang. Dia buta dengan gejala-gejala jatuh cinta. Lalu, bagaimana cara mereka bisa menyadari perasaan satu sama lain? ☆BYCICI_CACA PRESENT☆ [A JAEMJEN FANFICTION] PERINGATAN! Ini merupakan fanfiction bertema LGBT (bxb), mengandung unsur age-gap, seme bocah (:v), dengan pair JaemJen (Jeno bottom). Bagi yang merasa kurang nyaman dengan dua tema di atas, diharap tidak salah lapak. For the cover, i can't find any watermark or anything that related to the ownership. But i found this on pinterst. If you are the creator of this beautiful art, please contact me. So i can ask a permision to you properly :) Thank you. Terima kasih. by: cici and caca
55 parts