Kadang kita butuh bahu seseorang untuk bersandar kalah kita sedih, kadang kita butuh pelukan saat kita rapuh, kadang kita butuh penopang saat kita jatuh, kadang kita butuh tangan yang jemarinya senantiasa menggengam dikala kita jatuh dan tak mampu berdiri, kadang kita butuh mata seseorang saat mata kita sendiri tak mampu melihat jalan dan disaat kita tersesat kita butuh seseorang untuk menunjukkan arah yang tepat Untuk mu wanita ku, cintaku, duniaku, dan bidadari ku. Jiwa ku yang tak pernah damai saat mengenang kenangan kita. Salahku menempatkan mu dalam pilihan hingga aku harus melihatmu pergi dengan luka yang menyiksamu hingga maut menjemput. Salahku yang tak pernah bisa memahami arti ketulusan mu. Salahku yang membiarkan air matamu berlinang di pelupuk mata mu. Hingga aku sadari arti sebuah penyesalan yang tak berujung. Luka mengajarkan ku pentingnya dirimu Luka mengajarkanku arti waktu sesungguhnya Luka mengajarkanku suka dan duka adalah awal kehidupan Luka mengajarkanku bahwa hidup hanya untuk satu kematian Hingga luka itu mengikis ku menjadikan jiwaku kekal walau ragaku tak lagi berwujud.