Apapun yang kau tinggalkan untukku Segalanya telah menjadi milikku. Hari silih berganti Dengan luka yang masih membekas dihatiku. Mungkin jika kau menarik paksa untaian di hatiku. Itu hanya akan membuatku berdarah tanpa henti. Jadi biarkanlah tetap seperti itu saja. Terkadang, aku berharap Pada seseorang yang akan menggalinya untukku. Tolong ambilkan semua memori menyakitkan ini. Tolong hilangkan harapanku yang tak pernah tersampaikan Dan hanya akan membuatku menderita. Bisakah kau mencarinya? Adakah seseorang yang bersedia untuk mencarinya lebih dalam. Menyelam ke dasar hatiku untuk melihat seberapa besar luka yang sudah lama kupendam. Ikatan dan harapan adalah hal yang terlalu terang untukku. Sangat terang Hingga aku tak bisa membuka kedua mataku. Namun, aku butuh melihatnya. Melihat cahaya kehidupan yang kau tinggalkan untukku. Musim silih berganti Semi, Panas, Gugur dan Dingin 365 hari dalam setahun. Aku melewatinya sendiri Denganmu yang selalu menjadi bayangan di dalamnya. Pernah aku berharap untuk bertemu denganmu di dalam mimpiku agar kau bisa kembali di sisiku. Aku ingin menulis kembali cerita kita Bukan tentangku, tapi kita. Namun aku sadar bahwa itu tidak berarti. Bahkan ketika aku melihatmu lagi dan lagi. Kini dirimu hanya sebuah bayangan semu yang terus mengisi hariku. Apakah aku harus senang? Ataukah harus bersedih? Hei, kau tahu.... Aku sudah membunuh perasaanku Berharap agar apapun yang kau tinggalkan tak dapat kurasakan. Sekarang dan selamanya. Terkadang Aku masih bisa mendengar suaramu seperti sesuatu yang nyata. Nafasmu dan detak jantungmu Yang telah menjadi sebagian dariku. Aku adalah kau, dan kau adalah aku. Tentu saja karena kita adalah satu. Hei, kau tahu Aku harap kejadian malam itu tak pernah terjadi. Aku ingin menyelam lebih dalam Berharap bisa menghapus penyesalanmu malam itu. Aku ingin meraihmu yang jauh disana Berharap bisa melindungimu dan menjagamu dalam tidurmu yang lelap. Inspired by Given - Kizuato