"Ik ben gewoon een Suriname. En ik wil dit verhaal weten. (Aku hanya seorang Suriname. Dan aku ingin tahu kisah ini)." Ternyata beginikah rasanya ikut ambil bagian dalam sejarah dari tahun 1942 hingga tahun 1945?! Dapat disaksikan dua ras "pengunjung-pengunjung angkuh", memperebutkan---sekaligus menyiksa---ibu pertiwi. Namun ... tak hanya itu saja. Tersaksikanlah layuan-layuan beribu helai bunga yang entah akan memasuki fase gugurnya, atau beruntungnya, tak mencapai proses peregangan nyawa. Namun, bunga-bunga perkasa itu kemungkinan akan kembali terjun pada medan berkontakkan senjata api di lapangan lain. Lantas apa saja yang dilalui pemuda "bermimpi buruk" itu selama berpartisipasi menjadi tokoh tak terlalu tersohor pada sejarah Tuhan ini? Tak hanya sisi seorang pemuda yang sedikit tersorotkan. Seorang gadis pirang, akan ikut mengarung. Lewat sudut pandang tulisan tangan takdir. . . . Cerita ini bersifat fiktif. Terinspirasi dari beberapa sejarah Indonesia di masa perang dunia. This story was dedicated for Generationofdramers group Copyright© May 2018 by Loiruf
3 parts