Lavie Edelweiss gadis blasteran Inggris-Indonesia yang baru berusia 17 tahun ini harus terpaksa tinggal berjauhan dengan kedua orangtuanya Pergaulan yang bebas di Inggris membuatnya memilih untuk tinggal sendiri di Indonesia tanpa siapapun, berkenalan dan beradaptasi dengan lingkungan Indonesia yang sudah pasti suasananya berbanding terbalik dengan Inggris membuatnya menjadi sosok perempuan yang tidak peduli Lavie hidup dengan normal, semuanya berjalan dengan lancar, hanya saja sedikit berubah. Setelah hubungan cintanya yang tragis ia menjadi sosok yang tertutup. Walaupun begitu studinya tetap membanggakan, dan persahabatannya selalu langgeng, sampai suatu ketika ia bertemu dan dengan tanpa sadar telah menjatuhkan hatinya 'lagi' pada seorang lelaki tinggi yang ia jumpai di Cafe milik Eyangnya. "Sejak saat itu, saatku memutuskan untuk menjatuhkan hatiku padamu dan sejak itu pula hidupku berubah sepenuhnya dan segalanya menjadi hanya tentangmu" -Lavie Edelweiss Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada