Luna belum pernah berpikir sejauh ini sebelumnya. meskipun ia iri melihat satu persatu rekan-rekan seprofesinya menjadi pemeran utama dengan dongkrakan uang dan juga seks. sementara ia hanya kebagian menjadi peran pengganti. sungguh semua ini Tidak adil Bagi Luna, ia tamatan sekolah seni teater dan ia mempunyai kemampuan akting yang lebih baik dibanding mereka. dia juga cantik dan memiliki badan lansing bak model. jadi dengan segala kepercayaan diri Luna menantang sang produser muda itu. membuka pintu ruangan kerjanya. " Aktingku lebih baik daripada jalang itu, mengapa aku mendapat peran kecil itu? " Luna merasa kesal, ia mengebrak kuat meja. " Tapi kau tak punya uang nona! semua itu butuh uang. tanpa uang kau tak bisa apa-apa. kecuali.. " " Kau mencari sensasi atau sejenisnya "