AROMA feromon Jaehyun dan Taeyong memenuhi kamar mandi khusus untuk Alpha laki-laki, aroma tersebut bergerak keluarㅡmencari celah agar bisa tersebar di ruang yang lebih luas. Penampilan Taeyong sudah cukup berantakan, dengan tiga kancing seragam teratas yang terbuka, menampilkan dada putih mulus dan puting susu berwarna nude yang mencuat; menandakan bahwa ia sedang terangsang.
Tidak berbeda jauh dengan Jaehyun, surai hitamnya sudah tidak beraturan karena ulah tangan nakal Taeyong. Bibirnya bergerak menyesap kulit leher si lelaki cantik, membuat tanda merah yang terlihat begitu kontras dengan kulit putih Taeyong. Napas keduanya terengah, suhu ruangan terasa begitu panasㅡtidak ada yang bisa Taeyong lakukan selain mendesah, menikmati semua perlakuan Jaehyun padanya.
Taeyong bisa merasakan basah di bagian belakang tubuh, cairan lubrikasi mengalir dari lubang analnya; menandakan bahwa ia sudah siap untuk di masuki. Tapi tetap saja, Taeyong butuh pemanasan, Jaehyun harus mempersiapkan lubang analnya bila mereka memang ingin melakukan seks.
Sungguh, Taeyong tidak akan pernah menyesal memberikan tubuhnya kepada Jaehyun, ia menyukai lelaki tinggi itu dan ingin memiliki hubungan khusus bersama si lelaki bermarga Jung.
"H-hngh Jaehyun.." tangan Taeyong mendekap erat kepala Jaehyun, dadanya membusung ketika merasakan hisapan di puting susu, tubuh Taeyong bergetar hebat. Oh, ini pertama kalinya ia melakukan hal seintim ini, Taeyong belum terbiasa dengan semua sensasi yang di timbulkan saat Jaehyun menyentuh setiap inchi kulitnya.
Jaehyun mengigit pelan puting susu Taeyong sebelum memberikan hisapan kuat, berharap bila sesuatu akan keluar dari sana, iris cokelat tuanya menggelapㅡJaehyun kehilangan dirinya sendiri. Apa yang saat ini ia lakukan bersama Taeyong membuat Jaehyun kehilangan akal sehat, ia bahkan tidak bisa berpikir panjang. Insting Alpha-nya mengambil alih.
"Aku menyukai aroma tubuhmu," gumam Jaehyun yang kini mensejajarkan wajahnya dengan wajah Taeyong. "Kuharap kau tidak menyesal."
Air liur membasahi dagu dan mengalir hingga leher Taeyong, wajahnya memerah hingga telinga, matanya terlihat senduㅡdi hiasi dengan air mata yang mengenang di pelupuk. Taeyong terlihat sangat cantik, apalagi di padukan oleh karya Jaehyun di leher serta dada si lelaki bermarga Lee.
Taeyong bisa merasakan kejantanan Jaehyun yang mengeras di pantatnya, mereka berdua sama-sama ingin melepaskan hasrat. Taeyong kembali menarik tengkuk Jaehyun, menyatukan kedua belah bibir mereka dan mengulum bibir bawah si lelaki tampan, merasakan manis yang berhasil membuatnya mendesah pelan.
Oh, Taeyong sungguh tidak perduli jika mereka akan melakukan seks di kamar mandi sekolahㅡwalaupun tidak bisa di pungkiri bila Taeyong ingin seks pertama nya di lakukan di tempat yang lebih mewah. Tapi tidak masalah selama itu adalah Jaehyun.
Tangan Jaehyun bergerak ke bawah, memberikan remasan di pantat Taeyong sebelum membuka kancing celana si lelaki cantik, berniat melepaskan kain itu untuk mempermudah kegiatan mereka.
"LEE TAEYONG!!"
Suara teriakan yang di susul gedoran di pintu membuat keduanya tersentak pelan dan melepaskan tautan bibir. Taeyong menatap wajah tampan Jaehyun, ia tahu jelas bahwa itu adalah suara kepala sekolah.
Jaehyun mengumpat di dalam hati, ia semakin menekan tubuh Taeyong ke dinding dan kembali mencium bibir si lelaki cantikㅡkali ini jauh lebih intens karena lidahnya menelusup masuk ke dalam rongga mulut Taeyong, tidak mempedulikan suara yang menganggu di luar kamar mandi. Damn, Jaehyun sudah sangat keras di bawah sana dan ia membutuhkan pelepasan! Jaehyun ingin segera menyatukan tubuhnya dan tubuh Taeyong, menghentak kuat prostat si lelaki Lee; membuat Taeyong mendesah hebat.
Namun belum sempat Jaehyun menurunkan celana Taeyong, tubuhnya sudah di tarik kuat ke belakang hingga punggungnya membentur lantai, pintu kamar yang semula terkunci kini sudah terbuka karena dorongan keras. Jaehyun melemparkan tatapan nyalang kepada si pelaku yang tak lain adalah kepala sekolahㅡShim Changminㅡserta beberapa guru.
"Taeyong astaga! Apa kau baik-baik saja?" tanya Changmin dengan intonasi suara yang khawatir, "apa yang harus aku katakan kepada kedua orang tuamu?! Kenapa kau bisa berada di kamar mandi Alpha laki-laki?!"
Taeyong tidak bisa memproses situasi yang terjadi, ia jatuh terduduk di lantai dengan iris hitam yang menatap lekat ke arah Jaehyun. Oh tunggu, apakah mereka baru saja mendapat gangguan?! For sure?!! Setelah sekian lama Taeyong berharap bila ia bisa melakukan seks bersama Jaehyun?!!
"KAU!" kini Changmin menunjuk tepat wajah Jaehyun dengan aura kemarahan yang terlihat jelas, "INI ADALAH PELECEHAN! Tidak ada yang boleh menyentuh Queen Omega, kau benar-benar melakukan pelanggaran berat! Jung Jaehyun, aku akan memanggil kedua orang tuamu dan mengeluarkanmu dari sekolah ini!"
Jaehyun berdecih, ia mengubah posisinya menjadi berdiri dan melirik ke arah Taeyong yang masih duduk di lantai. "Apakah masih bisa di sebut sebagai pelanggaran jika dia yang menyentuhku terlebih dahulu?"
"Apa?" kening Changmin berkerut dalam, tidak mengerti dengan apa yang Jaehyun katakan.
Menghela napas jengah, Jaehyun berjalan mendekati Taeyong, berusaha meraih si lelaki cantik namun Changmin menahan tangannya. Tidak memperbolehkan Jaehyun menyentuh Taeyong.
"Katakan sesuatu, Lee Taeyong." ujar Jaehyun dengan nada yang tidak bersahabat, ia menunduk, memerhatikan gundukan besar di selangkangan, sial!
Taeyong mengerjapkan mata beberapa kali sebelum berdehem pelan, ia berdiri, beberapa guru berstatus Alpha mengalihkan pandangan ketika melihat dada Taeyong terekspos jelas dengan jejak kemerahan yang begitu kontras.
"A-aku menginginkannya.." gumam Taeyong pelan, ia menatap Changmin dan bergerak ke arah Jaehyun, memeluk satu lengan Jaehyun dengan erat, "ini bukan salah Jaehyun, aku yang menciumnya terlebih dahulu."
Rahang Changmin terjatuh begitu saja ketika mendengar penjelasan Taeyong. Ia menatap si lelaki Lee dan Jung bergantian, keduanya masih dalam birahi yang belum tertuntaskan. Jaehyun mengusap wajah, membiarkan Taeyong memeluknya, ia berusaha meraih kesadarannya sedikit demi sedikit.
"Kalian berdua, ke kantorku sekarang." ujar Changmin akhirnya, terlalu terkejut saat mengetahui bahwa sang Ratu akhirnya menemukan seseorang untuk mendampingi.
The Queen finally found a lover. Maybe?
***
"Sejak kapan?! Kenapa kau tidak mengatakan apapun pada Mommy?!"
Taeyong memutarkan bola mata bosan, sudah lima menit berlalu sejak ia keluar dari ruang kepala sekolah dan kini Ibunya tidak berhenti menanyakan tentang hubungannya bersama Jaehyun. Oh, apakah mereka berdua memiliki hubungan spesial? Sepertinya belum.
"Lee Taeyong!"
Karena sudah lelah, Taeyong akhirnya membalikkan tubuh dan menatap lekat ke arah Ibunya dengan puppy eyes. "Tidak ada apapun di antara kami, setidaknya, belum." gumamnya pelan, ia menarik tangan Ibunya, memberikan usapan pelan, "hanya saja, aku memang menyukainya."
Ibu TaeyongㅡLee Yoona, memasang wajah tidak percaya. "Kenapa kau mau melakukan hal seperti itu bersama orang asing yang jelas-jelas bukan kekasihmu?!" ia menghempaskan tangan Taeyong yang memegang tangannya lalu memijat pelan pangkal hidung, "kau itu terlalu berharga untuk keluarga kita Taeyong! Jangan memberikan tubuhmu untuk sembarang Alpha!"
"Tapi Jaehyun bukan sembarang Alpha! Aku menyukainya!" seru Taeyong tidak mau kalah, ia mengerucutkan bibir dan mengalihkan pandangan ketika Yoona menatap ke arah leher serta dadanya yang di penuhi kissmark, "percaya padaku, aku akan membawa Jaehyun ke rumah kita dan menjadikannya pasangan hidupku! Kami hanya membutuhkan proses untuk itu Mom, aku membutuhkan dukunganmu."
Ini adalah yang pertamaㅡTaeyong bersikeras meminta dukungan kepada Yoona untuk mempercayainya. Sebenarnya Yoona tidak keberatan bila keduanya adalah sepasang kekasih, malah ia akan merasa begitu senang! Karena selama ini Taeyong belum pernah mengenalkan Alpha sebagai kekasihnya. Tapi ini sedikit berbeda, Jaehyun dan Taeyong bahkan tidak terlibat di dalam hubungan apapun.
"Mommy perlu berbicara kepada Alpha itu." ujar Yoona akhirnya, ia perlu tahu apakah Jaehyun juga menyukai Taeyong atau hanya terpikat dan ingin merasakan tubuh anaknya saja.
Seorang Ibu perlu memastikan yang terbaik untuk anaknya dan itu yang ingin Yoona lakukan sekarang. Untung saja Donghaeㅡsuaminya sedang melakukan perjalanan bisnis. Jika tidak, sudah bisa di pastikan bila Donghae akan mengamuk mengetahui anak semata wayangnya di lecehkan di kamar mandi sekolah!
Pintu ruangan kepala sekolah terbuka, Jaehyun keluar bersama KrystalㅡKakak kandungnya. Oh, bukankah Jaehyun sudah bilang bila kedua orang tuanya sedang berlibur ke Hawai?! Jadi hanya Krystal yang bisa ia harapkan.
"Jung Jaehyun-ssi." panggil Yoona tanpa basa-basi, ia berjalan mendekat ke arah si lelaki bermarga Jung dan Krystal hanya bisa memasang senyum kecil, merasa tidak nyaman terhadap apa yang di perbuat Adiknya di kamar mandi sekolah.
"Maafkan kelakukan Adikku, aku minta maaf yang sebesar-besarnya." ujar Krystal before Jaehyun get scolded, "aku tidak tahu bahwa ia akan melakukan hal seperti itu."
Jaehyun hanya memasang wajah datar, ia tahu apa yang terjadi sebelumnya bukan murni kesalahannya karena Taeyong juga menikmati hal itu. Oh, untuk sekarangㅡakal sehatnya sudah kembali, Jaehyun bisa berpikir jernih. Walaupun ia tidak menyesali apa yang terjadi beberapa saat lalu, itu sangat erotis, Jaehyun juga menyukainya.
Yoona berdehem pelan, ia tersenyum kecil pada Krystal. "Aku hanya ingin menanyakan sesuatu, tidak berniat memarahinya," ia menarik tangan Taeyong, menyuruh si lelaki bermarga Lee berdiri di sampingnya. "Jadi Jung Jaehyun-ssi, aku ingin memastikan, apakah kau menyukai Anak-ku?"
Sebelah alis Jaehyun terangkat, ia menatap Taeyong yang juga tengah menatapnya. Lalu pandangan Jaehyun jatuh pada leher Taeyong yang di hiasi oleh kissmarkㅡhasil karya Jaehyun. Rona merah menjalari pipi Jaehyun, ia berdehem pelan, tidak sadar bila ia ternyata cukup antusias menandai Taeyong.
"Jaehyun-ssi?" ayolah, Yoona membutuhkan jawaban di sini.
Menghela napas dalam, Jaehyun akhirnya memutuskan untuk menatap Yoona. "Sebenarnya aku belum yakin terhadap perasaanku sendiri. Taeyong selalu datang menggangguku meskipun aku menghindarinya, dia tidak menyerah sekalipun aku mengatakan padanya untuk tidak muncul di hadapanku lagi. Maaf, tapi aku memang bukan seseorang yang tergila-gila pada anakmu seperti Alpha lain."
Raut wajah Yoona berubah menjadi sangat kesal, ia sangat ingin memukul wajah Jaehyun karena berani berbicara seperti itu! Bahkan Krystal sudah menyikut perut Jaehyun, berusaha menghentikan Adiknya yang mengatakan hal buruk.
"Tapi," Jaehyun kembali menatap Taeyong, ia mengepalkan tangan, mencari keyakinan di dalam keputusan yang akan ia ambil mulai sekarang. "Kurasa aku tidak akan pergi menjauh lagi, aku memang belum yakin terhadap perasaanku, tapi aku ingin mencoba untuk mengenal Taeyong lebih jauh. Aku mau meyakinkan perasaanku sendiri, membuang jauh egoku dan membalas perasaanmu, Lee Taeyong. Kuharap ini belum terlambat."
Senyum Taeyong mengembang. "Kau bercanda?! Kita bahkan belum memulai apapun! Jadi ini sama sekali belum terlambat!" ia bergerak cepat, memeluk erat tubuh Jaehyun dan menenggelamkan wajah di dada si lelaki tampan, "belum terlambat, kita baru akan membuka halaman pertama."
Bibir Jaehyun berkedut, ia mencoba menahan senyuman. Baiklah, Jaehyun akan mencoba menjalani hubungan bersama Taeyong, mari lupakan masa laluㅡsegala sesuatu tentang hal yang bisa membuat Jaehyun membenci Taeyong. Ia tidak memiliki alasan jelas untuk itu. Karena mulai saat ini, Jaehyun akan mencoba untuk lebih terbuka dengan perasannya sendiri.
"Lee Taeyong!" Yoona menggembungkan pipi dan menarik Taeyong, menjauhi anaknya dari si lelaki bermarga Jung, "aku tidak menyukai jawaban awalmu Jung Jaehyun-ssi, tapi aku akan tetap menunggumu di rumah! Kau harus datang jika ingin mendekati anakku!" setelah mengatakan itu Yoona membawa Taeyong pergi dari sana.
Sementara Taeyong sudah melambaikan tangan dengan senyum lebar di wajah, tidak sabar untuk bertemu Jaehyun lagi. Oh, perjuangan Taeyong selama ini tidak sia-sia!
"Oh sial, kuharap kau akan mengatakan sesuatu yang sangat buruk!" seru Krystal seraya memukul belakang kepala Jaehyun, "damn, apa yang akan di katakan oleh Daddy dan Mommy?! Jaehyuniee~, Noona tidak tahu jika ternyata kau sudah tumbuh besar dan ingin segera melepaskan hasratmu!"
Jaehyun mendengus. "Diamlah Noona."
"Uri Jaehyunie sudah bisa membuat keponakan untuk Noona!"
Baiklah, seharusnya Jaehyun tidak memanggil Krystal ke sekolah, Kakaknya itu menyebalkan!
Tapi kini Jaehyun mengulum bibir, tersenyum kecil, tidak mengira bila pada akhirnya ia juga akan jatuh pada pesona Taeyong. Jaehyun memang tidak bisa menolak sejak awalㅡhanya saja ia berusaha menahan diri. Walaupun pada akhirnya pertahanan dirinya runtuh tanpa sisa.
Tbc
makasih guys karena klean suka nyemangatin ak^^